Mensos Saifullah Yusuf Kunjungi Santri Ponpes Al Khoziny Yang Selamat Saiful Rosi Abdullah
Spektroom - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf kembali mengunjungi korban Tragedi Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo.
Adalah Syaiful Rosi Abdillah (13), Santri Pondok Pesantren Al-Khoziny yang selamat dari insiden ambruknya musala di lingkungan ponpes tersebut. Namun Santri yang akrab dipanggi Rosy tersebut harus kehilangan salah satu anggota tubuhnya yang tertimpa dinding bangunan pondok yang roboh. Rosy pun terpaksa menjalani operasi amputasi dilokasi tragedi agar bisa diselamatkan.
Bersama rombongan dari Kemensos RI, Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mendatangi rumah Rosi di Gang Pisang Nyamplung Desa Sumokali, Kecamatan Candi, Sidoarjo, pada Sabtu ( 11 / 10 / 2025 ).
"Kami datang menjenguk adik Rosi, berdialog dengan keluarga, memastikan seluruh kebutuhannya dipenuhi. Termasuk pendampingan Psikologis agar bisa pulih total," ujar Gus Ipul kepada media.
Gus Ipul juga mengajak semua pihak ikut meringankan beban para korban Tragedi Ponpes Al Khoziny yang sekarang menjadi penyandang Disabilitas. Turut hadir dalam kunjungan Mensos diantaranya Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Jawa Timur, Kadinsos Kabupaten Sidoarjo, Anggota DPRD Sidoarjo, serta perwakilan dari Komisi Nasional Disabilitas (KND).
"Kami syukuri semangatnya luar biasa. Kementerian Sosial bekerja sama dengan Pemerintah Daerah akan memberikan perlindungan dan jaminan sosial, termasuk bantuan sekolah, kebutuhan pokok, hingga Jaminan Kesehatan melalui BPJS," papar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.
Gus Ipul juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo bahwa pemerintah siap memberikan dukungan penuh dalam proses rehabilitasi, baik secara Medis maupun Sosial, agar korban seperti Rosi dapat kembali menjalani hidup secara normal.
Ditempat yang sama Komisioner dari Komite Nasional Disabilitas Yonna Damanik mengatakan, pihaknya akan memastikan masa depan anak-anak penyandang Disabilitas tetap terjaga pasca-musibah.
Yonna juga menyampaikan bahwa pasca kejadian tersebut, Komisi Nasional Disabilitas mendapatkan informasi bahwa ada korban yang selamat namun menjadi penyandang Disabilitas. KND pun tidak tinggal diam, dan menurut Yonna Damanik tim nya akan membantu mereka bisa berdaya dan optimis menjalani kehidupan meski menjadi penyandang Disabilitas.
"Disabilitas bukan akhir segalanya. Rehabilitasi yang tepat bisa membuat masa depan mereka bahkan lebih baik. Kaki Palsu bukan sekadar aksesoris, tapi Alat Fungsional untuk mengurangi hambatan," ujar Yonna yang juga merupakan penyandang Disabilitas Tuna Netra.
Yonna juga ingin adanya sinergi yang kuat antara Pemerintah Pusat, Daerah, dan masyarakat dapat memastikan layanan terhadap penyandang Disabilitas berjalan optimal.
"Kita ingin dari musibah ini kita belajar dan menguatkan sinergi Pusat dan Daerah untuk memberikan dukungan dan layanan optimal bagi penyandang Disabilitas " pungkas Yonna.( Agus Suyono)