Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq Pimpin Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla di Kalbar

Spektroom – Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meningkat di musim kemarau, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Kementerian Lingkungan Hidup menggelar Apel Kesiapsiagaan Karhutla.
Menteri Hanif menekankan bahwa pencegahan harus menjadi fokus utama dalam menangani karhutla.
“Kita harus siap sejak dini, lebih baik mencegah daripada pemadaman,” ujar Hanif," di Pontianak Sabtu (02/08/2025).
Data terbaru, Kalbar mengalami 1.500 titik panas dan 258 kejadian karhutla hingga akhir Juli 2025, dengan luas lahan terbakar mencapai hampir 1.000 hektare. secara nasional, jumlah kejadian mencapai 983 dengan luasan lebih dari 8.500 hektare.
Hanif menyoroti pentingnya pengelolaan gambut di Kalbar yang mencapai 2,7 juta hektare. Langkah-langkah seperti pembasahan lahan, pembangunan sekat kanal, dan pemulihan ekosistem menjadi prioritas.
Ia juga mengingatkan pembukaan lahan dengan membakar hanya diperbolehkan dalam batas kearifan lokal sesuai Perda Kalbar No. 1/2022, dan harus diawasi ketat.
Apresiasi diberikan kepada perusahaan swasta seperti GAPKI Kalbar dan sejumlah korporasi sawit serta BUMN yang telah aktif mendukung pengendalian karhutla, dengan menerjunkan ratusan personel serta peralatan pemadam.
BMKG memprediksi puncak kemarau di Kalbar terjadi hingga akhir Agustus.
Semua harus bergerak bersama untuk mencegah asap dan dampaknya terhadap kesehatan serta aktivitas masyarakat. (apol)