Menteri PU Pastikan Fasilitas Sekolah Rakyat IPWL Sofifi di Maluku Utara Layak, Aman dan Nyaman

Spektroom -Menteri PU memastikan fasilitas Sekolah Rakyat IPWL Sofifi di Maluku Utara layak, aman dan nyaman. Sekolah Rakyat Tahap 1A yang memanfaatkan gedung Instalasi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Akekolano, Sofifi Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara sudah memenuhi standart yang optimal. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo juga memastikan seluruh Sekolah Rakyat yang telah selesai dibangun oleh Kementerian PU dapat dimanfaatkan secara optimal demi meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat.
Dalam kunjungan kerjanya pada Kamis (28/8/2025), Menteri Dody memeriksa secara langsung setiap fasilitas sekolah. Menteri Dody juga menyempatkan diri masuk ke ruang kelas, menyapa para siswa, melihat langsung proses belajar mengajar, serta mengecek kelayakan sarana seperti meja, kursi, papan tulis, ventilasi, dan pencahayaan ruang.
"Sekolah ini bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga rumah kedua bagi para siswa. Kami ingin memastikan setiap fasilitas benar-benar layak, aman, dan nyaman sehingga proses belajar dapat berjalan dengan baik," kata Menteri Dody.
Sekolah Rakyat IPWL Sofifi merupakan salah satu dari 63 sekolah Tahap I yang telah selesai direnovasi Kementerian PU. Lokasi ini difungsikan sebagai sarana pendidikan jenjang SMA dengan dua rombongan belajar yang menampung 50 siswa.

Menteri Dody menegaskan pentingnya sinergi antara perencanaan yang matang hingga pelaksanaan konstruksi pada Sekolah Rakyat Tahap 1, sehingga pekerjaan renovasi dapat selesai tepat waktu, tepat mutu, dan tepat guna. “Saya kira bagus ya fisiknya, dan diselesaikan cepat sesuai dengan target," kata Menteri Dody.
Kementerian PU melakukan renovasi gedung perkantoran, mushola, rumah dinas pegawai, asrama putra dan putri, ruang makan dan dapur, pos keamanan, lapangan upacara, dan pagar keliling sekolah.
Dengan selesainya renovasi ini, Kementerian PU berharap Sekolah Rakyat IPWL Sofifi dapat menjadi pusat pembelajaran yang berkualitas bagi anak-anak Maluku Utara, sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).