Ormas, OKP, dan BEM di Bengkayang Suarakan Pernyataan Sikap: Tolak Demo Anarkis, Jaga Persatuan

Spektroom – Menyikapi dinamika situasi di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat dan Kabupaten Bengkayang, sejumlah organisasi masyarakat (Ormas), organisasi kepemudaan (OKP), dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menyatakan sikap bersama. Pernyataan ini disampaikan pada Minggu (31/8/2025) bertempat di Paiza Club Rangkang, Bengkayang.
Sejumlah organisasi yang hadir dalam forum tersebut antara lain Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Bala Merah Raja Ria (Bamera), Persatuan Orang Melayu (POM), Moreng, Sebayu, MRC Bengkayang, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), BEM STTIH, YRM, BEM AKMEN-BS, Bala Pangayo, Tumbak Bumi Borneo, MABT, PBDBS, GPA Anshor, Komunitas Melayu Berbudaya (KMB), Pemuda Dayak (PD) Bengkayang, serta Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC-PP) Kabupaten Bengkayang.
Syukur Kurniawan selaku Koordinator Lapangan (Korlap) dipercaya untuk membacakan tiga poin penting dalam pernyataan sikap tersebut.
Pertama, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga kondusivitas dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Ia menegaskan, jangan sampai ada masyarakat yang terprovokasi melakukan tindakan anarkis seperti perusakan, pembakaran, maupun penjarahan yang justru merugikan sesama warga.

Kedua, Ormas, OKP, dan BEM Bengkayang menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Mereka menolak segala bentuk aksi demo anarkis dan mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh isu-isu yang bernuansa SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Menurut mereka, penggiringan isu SARA hanya akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang selama ini telah terjaga.
Ketiga, mereka meminta aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, agar menjaga situasi dengan terukur. Aparat diminta tidak bertindak represif terhadap masyarakat yang melakukan aksi damai, namun tetap tegas menindak pelaku kerusuhan maupun aksi anarkis yang berujung pada perusakan, pembakaran, hingga penjarahan.
“Demikian pernyataan ini kami sampaikan. Salam perjuangan, Menang, Menang, Menang,” tegas Syukur Kurniawan menutup pembacaan sikap bersama tersebut.
Pernyataan sikap ini menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat Bengkayang, khususnya kalangan pemuda dan mahasiswa, ingin tetap menjaga kedamaian di tengah dinamika politik dan sosial yang berkembang. Mereka sepakat untuk menolak segala bentuk provokasi dan tetap menempatkan persatuan bangsa sebagai hal utama.
Dengan adanya dukungan dari berbagai elemen ini, diharapkan suasana di Kabupaten Bengkayang maupun Kalimantan Barat secara umum tetap aman, kondusif, dan jauh dari konflik yang merugikan masyarakat. (RRE/Apolowelly)