Pawai Budaya 2025. Memperkuat Indentitas Budaya dan Ekonomi Kreatif Tanjungpinang

Pawai Budaya 2025. Memperkuat Indentitas Budaya dan Ekonomi Kreatif Tanjungpinang
Foto Humas Pemko Tanjungpinang

Spektroom – Masyarakat antusias menyaksikan pawai budaya dan parade mobil hias 2025 yang digelar Pemerintah Kota Tanjung Pinang memeriahkan HUT Kota Otonom ke-24 Sabtu (11/10/2025)

Pantauan Spektroom, Pawai budaya tahun ini mengusung tema “Berbenah bersama-sama, mencapai tujuan mulia Sejahtera”  diikuti empat kategori peserta, yaitu pelajar tingkat SMP, perwakilan kecamatan, sanggar seni, serta paguyuban daerah. Masing-masing kelompok akan menampilkan busana adat, tarian, dan atraksi khas dari berbagai daerah di Nusantara.

Pawai budaya dan parade mobil hias 2025 (Foto Spektroom)

Rute yang di tempuh 5 kilometer mulai dari jalan Temiang, jalan Merdeka, jalan Hangtuah, depan pelabuhan, kemudian berputar di depan Gedung Gonggong, selanjutnya menuju jalan Gurindam dan melintasi panggung kehormatan yang di terima Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah serta berakhir di Tugu Sirih Tanjungpinang

Pemerintah kota Tanjungpinang menyiapkan total hadiah Rp32,5juta untuk para pemenang peserta Pawai Budaya

Kegiatan ini tidak hanya disaksikan masyarkat Kota Tanjungpinang tapi juga mendapat perhatian masyarakat Kabupaten Bintan dan sekitarnya.

Disamping itu terlihat juga banyak UMKM dan pedagang kaki lima berkesempatan memanfaatkan dari kegiatan pawai budaya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat setempat. (Desmawati chalidi)

 

 

 

 

Berita terkait

Wali Kota Ambon Dorong GPM Terus Jadi Mitra Strategis Pemerintah, Bangun Kota Toleran dan Religius

Wali Kota Ambon Dorong GPM Terus Jadi Mitra Strategis Pemerintah, Bangun Kota Toleran dan Religius

Spektroom - Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin M. Wattimena, M.Si., menyampaikan harapan agar Gereja Protestan Maluku (GPM) terus memperkuat peran dan kontribusinya dalam membangun kehidupan masyarakat yang religius, toleran, dan berkeadaban di Kota Ambon. Dalam pesannya, Wali Kota menegaskan bahwa kehadiran gereja memiliki arti penting dalam menopang pembangunan, tidak

Eva Moenandar, Rafles