Pelestarian Budaya Bentuk Karakter Generasi Muda, Disparbudpora Gelar Lomba Cerdas Cermat Seni dan Budaya
Spektroom – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudpora) menggelar Lomba Cerdas Cermat Seni dan Budaya di Atrium Palma Palangka Raya, Kamis (30/10/2025). Kegiatan ini menjadi sarana edukatif untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda sekaligus memperkuat karakter bangsa.
Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Alman P. Pakpahan, menegaskan pentingnya pelestarian seni dan budaya di tengah derasnya arus globalisasi. Menurutnya, kebudayaan merupakan dasar pembentukan karakter yang berkepribadian kuat dan berakhlak mulia.
“Kemajuan teknologi memang membawa banyak manfaat, tetapi tanpa diimbangi dengan pemahaman budaya, generasi muda akan mudah kehilangan arah. Karena itu, pendidikan berbasis budaya harus terus ditanamkan sejak dini,” ujar Alman.
Ia menambahkan, lomba seperti ini tidak sekadar ajang adu pengetahuan, tetapi juga sarana pembelajaran karakter yang menanamkan nilai sportivitas, kerja sama, dan cinta terhadap warisan leluhur bangsa.
“Kegiatan ini menanamkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan kebersamaan yang merupakan inti dari kebudayaan kita. Dari sinilah terbentuk generasi muda yang berakhlak dan memiliki kepedulian sosial,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Kota Palangka Raya, Rina Andayani, menjelaskan bahwa lomba ini diikuti oleh 48 tim dari tingkat SMP dan SMA se-Kota Palangka Raya, yang bersaing ketat dalam tiga babak penyisihan. Dari jumlah tersebut, enam tim berhasil lolos ke babak final, yakni SMPN 1 Palangka Raya, SMPN 5 Palangka Raya, SMP IT Al-Mumtaz, SMAN 1 Palangka Raya, SMAN 3 Palangka Raya, dan MAN Kota Palangka Raya.
Rina mengatakan, antusiasme peserta dan dukungan sekolah begitu tinggi, menunjukkan semangat pelajar dalam mengenal dan mencintai budaya daerah. Ia menilai kegiatan ini menjadi ruang bagi anak muda untuk berkompetisi sehat sekaligus memperkuat jati diri bangsa.
“Kami ingin menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya daerah. Anak-anak perlu mengenal lebih dekat kesenian, tradisi, dan nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum memperkuat sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam menjaga keberlangsungan budaya lokal.
“Budaya tidak boleh hanya disimpan dalam buku pelajaran, tetapi harus hidup di tengah masyarakat melalui kegiatan nyata seperti ini,” tegasnya.
Suasana lomba berlangsung meriah. Setiap babak diwarnai sorak dukungan dari para penonton dan guru pembimbing yang memadati area atrium. Riuh tepuk tangan kerap pecah setiap kali tim menjawab benar atau berhasil merebut poin tambahan. Semangat kompetisi terasa kuat, namun tetap dibalut dengan keakraban dan sportivitas antar sekolah.
Melalui lomba tersebut, diharapkan generasi muda Palangka Raya tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri budaya. (Polin/Nitra/ndk)