Pemerintah Kabupaten Jember bersama Dekranasda Jember Mengikuti Batik Fashion Fair (BFF) 2025
Spektroom - Pemerintah Kabupaten Jember yang diwakili oleh Dewan Kerajinan Nasional daerah (Dekranasda) Jember, DPMPTSP, Diskopum, dan Disparbud kembali menunjukkan komitmennya memajukan sektor ekonomi kreatif dengan berpartisipasi dalam pameran 9th Batik Fashion Fair yang bertempat di Grand City Surabaya, selama 5 hari (12-16 November 2025).
Kolaborasi ini merupakan langkah nyata pelaksanaan program rumpun investasi yang diinisiasi oleh Bupati Jember Muhammad Fawait yang difokuskan pada peningkatan investasi melalui penguatan pemasaran produk lokal UMKM Jember.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Jember, Ghyta Eka Puspita Fawait, S.E., M.Sc, mengatakan, Kabupaten Jember menampilkan produk khas Jember yang mengangkat kakayaan alam dan kearifan budaya lokal seperti batik yang memiliki motif daun tembakau, kopi dan kakao, ketiganya merupakan komoditas unggulan yang menjadi identitas Kabupaten Jember. Sabtu (15/11/2025)
“Melalui motif ini menegaskan jati diri Kabupaten Jember sebagai produk yang tidak hanya indah, tetapi juga sarat dengan makna dan identitas daerah,” ungkapnya.
Kegiatan 9th BFF ini diagendakan berlangsung selama 5 hari yaitu 12-16 November 2025, acara ini dibuka langsung oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Timur . Kepala Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jember yang diwakili oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Jember hadir dalam pembukaan bersama para jajaran pejabat yakni Sekretaris Dinas dan Kasubbag Umum dan Kepegawaian.
Pemerintah Kabupaten Jember kali ini memamerkan produk batik dan UMKM yang dibina langsung oleh Diskopum Jember, adapun Disparbud Jember menampilkan potensi wisata Jember melalui booklet dan dokumentasi video.
“Melalui acara ini, partisipasi Pemkab Jember bukan sekedar menghadiri pameran, melainkan juga menjadi sarana untuk membuka peluang kerjasama sekaligus promosi dibidang pemasaran produk, investasi dan pariwisata,” jelasnya.
Dengan adanya kolaborasi ini menjadi bentuk nyata implementasi strategi penguatan ekonomi daerah.
“Kedepan, diharapkan Jember tidak hanya dikenal sebagai penghasil komoditas unggulan, tetapi juga sebagai daerah yang inovatif dan terbuka terhadap peluang investasi yang berkelanjutan,” pungkasnya.(Budi S)