Pemkot Ambon Dorong Revitalisasi Benteng Victoria sebagai Diplomasi Budaya Dunia
Spektroom — Pemerintah Kota Ambon menegaskan komitmennya dalam kemajuan kebudayaan daerah sebagai bagian dari upaya menjaga jati diri orang Ambon di tengah arus modernisasi.
Salah satu langkah strategis yang kini disiapkan ialah revitalisasi Benteng New Victoria, situs bersejarah yang telah diakui sebagai cagar budaya nasional.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon ChristianTukloy menjelaskan bahwa kebijakan kebudayaan kota telah memiliki dasar hukum melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Kebudayaan adalah jati diri orang Ambon. Ia membentuk karakter, cara hidup, bahkan identitas kita di mata dunia,” ujarnya kepada Spektroom di Ambon, Jumat (17/10/2025).

Menurutnya, Ambon tidak hanya dikenal sebagai Kota Musik Dunia, tetapi juga memiliki kekayaan budaya yang diakui secara nasional dan internasional.
“Secara nasional, kita punya benteng Nieuw Victoria yang bersertifikat nasional, juga enam warisan budaya tak benda, termasuk tradisi papalele yang sudah diakui pemerintah pusat,” jelasnya.
Tukloy menekankan, kemajuan teknologi dan ekonomi tidak boleh menggerus nilai-nilai budaya lokal.
“Kalau budaya hilang, maka jati diri orang Ambon juga ikut hilang. Karena semua hal dalam kehidupan kita dibentuk dari akar budaya itu sendiri,” tegasnya.

Pemerintah Kota Ambon bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Maluku, telah melakukan penjajakan untuk revitalisasi Benteng New Victoria agar berfungsi sebagai pusat penelitian, pendidikan, dan diplomasi budaya internasional.
Namun, proyek besar ini menghadapi tantangan serius dari sisi pendanaan dan status lahan.
“Kita sudah bahas bersama Kementerian Pertahanan, termasuk dengan Pak Prabowo saat itu. Pemerintah kota diminta menyiapkan lahan, sementara pembangunan ditanggung bersama pemerintah pusat. Tetapi nilai yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp. 600 miliar, setara separuh APBD Kota Ambon dalam setahun,” ungkapnya.
Selain itu, keberadaan markas TNI di kawasan benteng juga menjadi hambatan struktural.
“Idealnya benteng berdiri sendiri tanpa aktivitas militer, agar bisa difungsikan sepenuhnya untuk kegiatan budaya. Meski TNI sudah terbuka, tetap ada batasan,” ujarnya.
Meski demikian, pemerintah kota menilai ada itikad baik dan dukungan positif dari TNI dalam upaya pembukaan akses bagi masyarakat.
“Kalau ada kesepahaman itu sudah langkah maju. Yang penting niat baik untuk menjadikan Benteng Victoria sebagai simbol budaya Ambon bisa terus kita dorong,” tandasnya.
Langkah ini menjadi bagian penting dari visi Pemkot Ambon untuk mensejajarkan pembangunan ekonomi dengan pelestarian budaya, menjadikan Ambon bukan hanya kota musik, tetapi juga pusat diplomasi budaya dunia dari Timur Indonesia.{EM).