Pemkot Batu Tegaskan Komitmen Jadi Agen Marketing Produk Lokal


Spektroom – Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus berperan sebagai agen marketing bagi produk lokal Kota Batu. Hal itu disampaikan dalam sambutan pembukaan Program Inovasi Bangga e-Lokal SAE di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Selasa (12/8/2025).
“Pemkot Batu harus hadir dan berpihak pada produk lokal. Setiap OPD wajib membuat program yang mendukung tercapainya visi-misi Batu SAE untuk meningkatkan ekonomi lokal,” tegas Nurochman.
Ia meminta Sekretaris Daerah dan seluruh kepala OPD membuat program yang matching dengan visi-misi daerah, dan semua langkah harus berdampak nyata pada perekonomian lokal.
Nurochman juga menyoroti Perda No. 1 Tahun 2016 tentang UMKM yang hingga kini belum memiliki Perwali pendukung. Ia mengingatkan bahwa Perda tersebut lahir ketika dirinya masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Batu.
“Kalau zaman saya masih belum ada Perwali, berarti tidak peduli. Kalau begitu, ya tidak perlu dilanjutkan atau dihapus saja,” ujar Nurochman sambil berkelakar di hadapan Sekretaris Daerah dan para Kepala OPD.
Lebih lanjut, Nurochman menekankan bahwa deklarasi dukungan terhadap produk lokal harus diikuti dengan langkah konkret. “Banyak potensi yang bisa kita kelola. Setelah 2025, harus ada kebijakan nyata untuk mendukung pengusaha lokal dan membeli produk lokal,” ujarnya.

Sementara itu, Sekda Kota Batu, Zadim Effiensi, dalam laporannya memaparkan bahwa kegiatan pembinaan dan advokasi di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa kali ini dikemas dalam Business Matching #3 Makin Lokal Makin Bangga dengan tema “Mbatu SAE dimulai dari Pengadaan: Mewujudkan Ekonomi Lokal yang Mandiri dan Berdaya Saing.”
Menurut Zadim, langkah Pemkot Batu dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu Business Matching, E-Purchasing Awards, dan diskusi panel. Inovasi pengadaan berbasis lokal ini bertujuan memperkuat ekonomi daerah melalui digitalisasi proses pengadaan barang dan jasa, sehingga sistem menjadi lebih efisien, akuntabel, dan mudah diakses pelaku usaha lokal.
Data menunjukkan, jumlah penyedia barang/jasa di Kota Batu melonjak dari 54 penyedia pada 2022 menjadi 360 penyedia pada 2024, atau meningkat lebih dari 666 persen. Produk yang tayang di e-katalog juga meroket dari 743 produk (2022) menjadi lebih dari 99 ribu produk (2024).
Nilai perencanaan pengadaan melalui e-katalog naik dari Rp94,39 miliar pada 2022 menjadi Rp229 miliar pada 2023, dan Rp272,58 miliar pada 2024. Realisasi transaksi pun meningkat dari Rp48 miliar pada 2022 menjadi Rp207 miliar pada 2024.
“Kami akan terus menciptakan ekosistem pengadaan yang ramah bagi pelaku usaha lokal. Namun masih ada tantangan seperti literasi digital, pemerataan informasi, dan peningkatan kapasitas SDM,” pungkas Zadim.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Pemkot Batu dengan Cosae dan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan, serta penyerahan E-Katalog Award. (Eno)