Pemuda Pontianak Gaungkan Semangat Kebangsaan Lewat Festival Budaya dan Ruang Digital
Spektroom – Suasana Bundaran Digulist, Jalan A. Yani Pontianak, Selasa malam (28/10/2025) tampak semarak.
Ratusan anak muda tumpah ruah menyaksikan Festival Adat Budaya dan Panggung Ekspresi, sebuah ajang yang bukan sekadar hiburan, tapi juga menjadi wadah menyalakan semangat kebangsaan di tengah gempuran era digital.
Festival yang diinisiasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Pontianak bersama Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda sekaligus HUT Kota Pontianak ke-254.
Dengan mengusung tema “Penguatan Peran Strategis Pemuda dalam Mengkampanyekan Semangat 4 Pilar Kebangsaan di Ruang Digital”, kegiatan ini berhasil menyita perhatian publik baik di lokasi maupun di jagat maya, setelah video dan foto-foto festival viral di media sosial.
Ketua KNPI Kota Pontianak, Rio Rahmadanu, mengatakan kegiatan ini lahir dari semangat kolaborasi dan kreativitas anak muda.
“Meski dengan dana terbatas, kami ingin membuktikan bahwa pemuda bisa berkarya dan berkontribusi nyata.
Festival ini bukan hanya hiburan, tapi juga bentuk kampanye cinta budaya dan cinta tanah air,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua GP Ansor Kota Pontianak, Helmi Hasan.
Ia menilai festival ini menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan antarsuku dan agama.
“Budaya adalah jembatan pemersatu. Melalui seni, kita belajar menghargai perbedaan,” katanya.
Wakapolresta Pontianak, AKBP Hendrawan, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengingatkan pentingnya bijak bermedia sosial.
Ia berharap para pemuda bisa menjadikan ruang digital sebagai sarana menyebarkan semangat persatuan. “Gunakan media sosial untuk hal-hal positif.
Mari suarakan nilai-nilai 4 pilar kebangsaan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika—melalui dunia digital,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak, Rizal Almutahar, menyambut baik langkah KNPI dan GP Ansor.
Ia menyebut kegiatan seperti ini sejalan dengan upaya pemerintah menjadikan Pontianak sebagai kota budaya.
“Kami mendukung ide pendirian rumah budaya dan rumah sejarah. Generasi muda harus ikut menjaga warisan budaya daerah,” ujarnya.
Perwakilan Kesbangpol Kota Pontianak, Thedy Setia Utama, menambahkan bahwa kampanye 4 pilar kebangsaan harus terus digaungkan agar generasi muda tidak mudah terpecah belah.
Festival ini ditutup dengan penampilan berbagai sanggar seni yang menampilkan tarian daerah, musik tradisional, hingga pertunjukan teater lokal.
Ke depan, panitia berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan dan destinasi wisata budaya khas Pontianak. (Apolonius)
Editor : Biantoro