Pemuda Pontianak Rayakan Sumpah Pemuda dengan Berkain di Jalan Kota
Spektroom – Suasana di beberapa ruas jalan Kota Pontianak tampak berbeda dari hari hari biasa dengan penampilan Sekelompok anak muda berjalan santai mengenakan kain warna-warni yang dililitkan dengan gaya khas masing-masing. Selasa (28/10/2025)
Ada yang memadukannya dengan kaus hitam sederhana, ada pula yang tampil nyentrik dengan atasan batik dan aksesori tradisional.
Mereka bukan sedang menghadiri acara adat, melainkan mengikuti kegiatan bertajuk “Pemuda Berkain”, sebuah inisiatif unik dari komunitas Corak Insang yang berkolaborasi dengan Jalan Kaki Pontianak dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025.
Sekitar tiga puluh peserta mengikuti kegiatan ini. Dengan semangat kebersamaan, mereka memulai perjalanan dari titik kumpul menuju kawasan cagar budaya Pontianak, seperti SDN 14 Pontianak, serta singgah di sejumlah patung dan situs bersejarah di sekitar kota.
Sambil berjalan, para peserta berbincang, berfoto, dan sesekali berhenti untuk mengabadikan momen dengan kamera maupun ponsel. Leila, salah satu peserta, mengaku kegiatan ini menjadi pengalaman baru baginya.
“Seru banget, karena bisa ketemu orang-orang baru dari latar belakang yang berbeda. Sambil jalan, kita juga belajar tentang sejarah kota dan makna budaya kain,” ujarnya.
Bagi Putra Tarigas, salah satu founder Corak Insang, kegiatan ini bukan sekadar aksi jalan kaki. Lebih dari itu, ia ingin mengedukasi masyarakat agar memandang kain sebagai bagian dari gaya hidup modern.
“Selama ini kain sering dianggap hanya untuk acara formal atau hari besar. Lewat kegiatan ini kami ingin menormalisasi penggunaan kain dalam aktivitas sehari-hari bisa dipakai nongkrong, jalan santai, atau bahkan ke kantor,” jelasnya.
Putra menambahkan, budaya berkain memiliki nilai filosofi yang kuat tentang identitas dan kebersamaan. Dengan mengenakan kain, para peserta secara simbolis merayakan keberagaman dan akar budaya bangsa yang menjadi semangat Sumpah Pemuda.
Menariknya, sepanjang perjalanan, para peserta juga aktif membagikan dokumentasi kegiatan di media sosial. Foto dan video mereka menampilkan pesan sederhana namun kuat: bahwa berkain itu keren, kreatif, dan penuh makna.
“Pemuda Berkain” menjadi lebih dari sekadar peringatan Hari Sumpah Pemuda. Ia menjelma menjadi gerakan kecil yang menghidupkan kembali kebanggaan terhadap budaya lokal, sambil mengajak generasi muda untuk tetap stylish tanpa meninggalkan akar tradisinya.