Penanganan Darurat Bencana di Sumatera Utara Akses Tarutung - Sibolga Sudah Terbuka 38 Km
Spektroom - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, dan berbagai unsur teknis lainnya terus mempercepat penanganan darurat bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara sejak 23 November 2025.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan seluruh unsur teknis Kementerian PU bergerak bersama dengan pemerintah daerah untuk membuka kembali jalur-jalur yang sempat terputus dan menjaga kelancaran distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak.
“Prioritas pertama adalah membuka akses jalan agar seluruh bantuan dan peralatan dapat masuk dengan aman. Kementerian PU akan terus menambah dukungan alat berat dan personel sesuai kebutuhan, serta bekerja erat dengan BPBD dan pemerintah daerah agar penanganan berlangsung efektif,” kata Menteri Dody di Jakarta,Jumat (5/12/2025).

Salah satu penanganan terbesar dilakukan pada ruas Tarutung–Sibolga–Barus sepanjang 64 km, yang sempat terputus akibat longsor besar di lebih dari 30 titik. Hingga 4 Desember 2025 sepanjang 38 km akses sudah berhasil dibuka, Penanganan difokuskan pada titik longsor besar di KM 38–39.
Kendala utama adalah tidak tersedianya ruang pembuangan material longsoran, serta banyaknya kendaraan besar yang tertimbun sehingga pekerjaan harus dilakukan secara hati-hati dan estafet.
Penanganan melibatkan gabungan alat dari BBWS Sumatera II, BBPJN Sumut, Dinas PU Provinsi Sumut, Dinas PUPR Kabupaten Tapanuli Utara, TNI, serta dukungan kontraktor WIKA, Waskita, dan Hutama Karya. Adapun total alat berat yang diterjunkan antara lain, sebanyak 9 unit excavator dan 1 unit dozer (BBWS Sumatera II, Waskita, Wika), 1 Unit Backhoe Loader (BBPJN Sumut), 2 Unit Dump Truck dan 2 Mobil Tangki Air (BPBPK Sumut), dan 1 Unit Backhoe Loader (Dinas PU Provinsi Sumut), 1 Unit Excavator (TNI AD), dan 1 Unit Wheel Loader (PT. Hutama Karya).
Tim TRC BBWS Sumatera II melakukan asesmen cepat di Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan. Pemerintah daerah telah mengaktifkan dapur umum serta melakukan evakuasi warga terdampak. Kementerian PU juga mendukung mobilisasi alat berat serta hidran umum, toilet portable, dan mobile toilet untuk penanganan kebutuhan sanitasi darurat.
Kementerian PU memastikan penanganan darurat akan terus dilakukan hingga seluruh akses vital kembali berfungsi. Koordinasi intensif dilakukan dengan BNPB, BPBD setempat, TNI/Polri, pemerintah provinsi/kabupaten/kota, dan seluruh pemangku kepentingan. Selain itu Kementerian PU juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi hujan susulan serta mengikuti arahan pemerintah daerah terkait keselamatan.