Pengamat Ekonomi UNS : Koperasi Merah Putih berresiko ?

Pengamat Ekonomi UNS : Koperasi Merah Putih berresiko ?
( foto : Disperindagkop Bengkulu Selatan )

Spektroom - Koperasi Merah Putih yang diluncurkan di beberapa daerah dinilai berisiko tinggi, bahkan saat ini masih dalam tahap eforia kelembagaan belum menyentuh substansi bisnis.

Dimintai tanggapan pelaksanaan Koperasi Merah Putih, Pengamat Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Malik Cahyadin mengingatkan kepada pemerintah akan adanya resiko skema kredit dari bank milik negara ( Himbara ) ke koperasi desa, kalurahan maupun koperasi merah putih.

Apalagi secara tehnis belum didukung kesiapan di tingkat desa , bahkan program masih bersifat top-down atau instruksi dari pusat .

" Program ini masih dalam tahap euforia kelembagaan dan legalitas, belum menyentuh substansi bisnis.tanpa mitigasi resiko yang kuat, bisa muncul persoalan besar di lapangan " Tegas Malik (Kamis,24/07/2025)

Lebih lanjut Malik menjelaskan hingga saat ini belum ada aturan penting seperti peraturan menteri bersama terkait tata kelola koperasi dan skema sinergi dengan BUMDes.

Padahal, kedua aspek ini krusial agar koperasi dapat berjalan secara sehat dan berkelanjutan. Untuk itu di ingatkan meski ada jaminan dana desa, tetapi potensi gagal bayar dapat terjadi jika kredit diberikan secara masif tanpa kesiapan SDM dan sistem .

" Satu, duit itu tidak berputar, yang kedua duit dipaksa berputar tapi gagal bayarnya tinggi " Jelasnya

Di akhir tanggapannya Malik menekankan pentingnya peran Satgas di tingkat pusat sebagai kunci utama keberhasilan program yang harus memastikan regulasi tidak tumpang tindih dan mudah diterapkan di desa.

Selain juga disarankan adanya pemetaan terhadap kesiapan 80.000 desa dan pelaksanaan proyek percontohan (pilot project) sebagai langkah awal.( Dan)

Berita terkait