Penguatan Usaha Komunitas Melalui Pelatihan Digital dan Olahan Limbah Ikan Tuna

Reporter: M. Yahya Patta

Penguatan Usaha Komunitas Melalui Pelatihan Digital dan Olahan Limbah Ikan Tuna

Spektroom - Tim dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI Makassar,yang diketuai Dr. Ilham Labbase, SE., M.Si. bersama anggota Dr. Imran Tajuddin, SE., M.Si. dan Nurinah Saffanah, SE., M.Sc., dengan dukungan mahasiswa Rasya Islami Dwi J dan Ragil, melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat PkM di Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, 25 September 2025.

Program yang bertajuk “Penguatan Usaha Berbasis Komunitas melalui Pelatihan Pemasaran Digital dan Pengolahan Limbah Ikan Tuna” ini menyasar Kelompok Wanita Tani KWT Matahari sebagai mitra. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kapasitas usaha masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital sekaligus pengolahan limbah ikan tuna menjadi produk bernilai tambah.

Dalam kegiatan yang berlangsung interaktif, peserta dilatih menggunakan media sosial dan marketplace untuk promosi produk lokal. Pendampingan mahasiswa turut membantu warga membuat akun bisnis, mengunggah produk, hingga memahami strategi pemasaran digital sederhana.

Selain itu, tim juga memperkenalkan inovasi pemanfaatan limbah ikan tuna yang selama ini terbuang. Limbah diolah menjadi abon tuna, kerupuk tulang, dan tepung ikan yang dapat dijadikan pakan ternak maupun produk konsumsi. Proses produksi didampingi dengan penyusunan SOP higienitas, standar kualitas, dan desain label kemasan sehingga produk lebih menarik dan memiliki daya saing.

Ketua Tim, Dr. Ilham Labbase menyerahkan Modul Pelatihan kepada Ketua KWT Matahari, Sitti Aminah

Ketua tim, Dr. Ilham Labbase, menegaskan pentingnya program ini sebagai bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat. “Kami berharap program ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah ikan,” ujarnya.

Anggota tim, Dr. Imran Tajuddin, menambahkan bahwa inovasi produk merupakan keunggulan kompetitif yang harus terus dijaga. Sementara Nurinah Saffanah menekankan keberlanjutan program agar usaha tidak berhenti setelah pelatihan.

Ketua KWT Matahari, Sitti Aminah, menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Sekarang kami tahu cara memasarkan produk lewat handphone dan juga bisa mengolah limbah ikan yang dulu hanya dibuang. Ini membuka peluang usaha baru bagi kelompok kami,” ungkapnya.

Kegiatan ini disambut antusias anggota KWT Matahari karena memberikan keterampilan baru sekaligus membuka peluang usaha. Dampak yang terlihat adalah meningkatnya kemampuan digital warga, terciptanya produk olahan baru, serta terbentuknya identitas usaha melalui label kemasan resmi kelompok.

Melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Salassae tidak hanya lebih berdaya dalam usaha, tetapi juga menunjukkan bahwa limbah dapat menjadi sumber nilai ekonomi baru.

Berita terkait