Perjalanan Panjang Koperasi SBW Jatim Bisa Menjadi Inspirasi Bagi Kopdes Merah Putih

Perjalanan Panjang Koperasi SBW Jatim Bisa Menjadi Inspirasi Bagi Kopdes Merah Putih
Menkop, pada acara peresmian Grha SBW milik Koperasi Konsumen Setia Bhakti Wanita (SBW) Surabaya ( humas Kemenkop)

Spektroom - Di dunia perkoperasian nasional, nama Koperasi Konsumen (Kopmen) Setia Bhakti Wanita (SBW) Jawa Timur yang berkantor pusat di Surabaya, bukanlah nama sembarangan. Koperasi wanita terbesar di Jatim yang didirikan pada 30 Mei 1978 itu, kini masih tetap eksis dengan menggeluti tiga unit usaha utama, yaitu unit toko, simpan pinjam, dan jasa.

Bahkan, Koperasi Konsumen SBW yang berawal dari arisan 35 perempuan di Surabaya tersebut, kini mampu mendulang aset tak kurang dari Rp200 miliar dengan jumlah anggota lebih dari 10 ribu orang.

Menariknya, koperasi ini khusus berfokus pada pemberdayaan ekonomi dan sosial perempuan melalui sistem simpan pinjam dengan jaminan tanggung renteng, pelatihan keterampilan, dan unit usaha lainnya. Di mana anggota dikelompokkan minimal 15-50 orang per kelompok dengan tanggung jawab bersama, sehingga efektif mampu menekan angka kemacetan pinjaman dan mendorong rasa tanggung jawab.

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengungkapkan, eksistensi dan perjalanam panjang Koperasi SBW Jatim ini sangat menginspirasi bagi para pelaku koperasi wanita di seluruh Indonesia, termasuk Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.

Menkop menjadi saksi MoU SBM dg Kopdes/kel Merah Putih di Surabaya ( humas kemenkop)

"Di usia mendekati 50 tahun, di tengah dinamika yang ada, mereka bukan hanya mampu bertahan, tapi membuktikan mampu berkembang dengan aset sekitar Rp244 miliar," ungkap Menkop, pada acara peresmian Grha SBW milik Koperasi Konsumen Setia Bhakti Wanita (SBW) Jawa Timur, di Kota Surabaya, Selasa (28/10/2025)

"Kami akan terus mendukung Koperasi SBW Jatim untuk terus berkembang dengan melebarkan sayap ke seluruh sektor usaha yang ada di Indonesia. Saya pastikan, LPDB akan selalu mendukung segala pengembangan usaha dari koperasi," kata Menkop.

Dalam kesempatan itu pula, Menkop menyaksikan penandatanganan MoU antara Koperasi SBW Jatim dengan empat Koperasi Kelurahan Merah Putih yang ada di Kota Surabaya. Empat koperasi tersebut yaitu, Koperasi Kelurahan Airlangga, Jemur Wonosari, Kedungdoro, dan Semolowaru.

Ketua Pengurus Koperasi Konsumen Setia Bhakti Wanita Jatim Chandra Fatmawati menyebutkan bahwa peresmian Grha SBW ini merupakan momentum sangat istimewa setelah melalui perjalanan panjang. "Pembangunan gedung mulai digaungkan pada 2019, namun terkendala Covid-19, yang kemudian baru dilaksanakan pada 2023," kata Chandra.

Bagi Chandra, gedung ini bukan sekadar tempat bekerja, bukan sekadar bangunan megah lima lantai, melainkan sebagai simbol dari semangat, ketekunan, kekompakan perempuan-perempuan SBW yang terus tumbuh melalui jalan koperasi. "Jalan koperasi adalah jalan yang kita pilih, karena koperasi artinya kita berjalan bersama-sama, tidak sendiri-sendiri," ulas Chandra.

Berita terkait

Rapat Koordinasi & Rekonsiliasi  Pajak Daerah se Provinsi Maluku, Menuju Pajak Daerah yang Transparan dan Akuntabel

Rapat Koordinasi & Rekonsiliasi Pajak Daerah se Provinsi Maluku, Menuju Pajak Daerah yang Transparan dan Akuntabel

Spektroom -Pemerintah Provinsi Maluku menggelar Rapat Koordinasi dan Rekonsiliasi Pajak Daerah se-Provinsi Maluku dengan tema “Sinergi Menuju Tata Kelola Pajak Daerah yang Transparan dan Akuntabel.” Rabu (29/10/2025) digelar di salah satu Hotel di Kota Ambon. Rapat tersebut membahas implementasi opsen pajak kendaraan bermotor (PKB), opsen bea balik nama

Eva Moenandar, Pelinus Latuheru