Perry Warjiyo : Elektronifikasi Pembayaran Terus Diakselerasi Untuk Perkokoh Fondasi Ekonomi digital Indonesia
Spektroom - Digitalisasi telah menjadi agenda strategis nasional. Melalui Asta Cita, Pemerintah bersama Bank Indonesia berkomitmen penuh mendorong transformasi digital demi terciptanya ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Inisiatif utama seperti QRIS, BI-FAST, SNAP, dan Elektronifikasi Pembayaran terus diakselerasi untuk memastikan fondasi ekonomi digital Indonesia kian kokoh. Ini adalah langkah nyata dalam integrasi ekosistem keuangan yang efisien.
Hal itu dikatakan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025, di Hall B, Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (30/10/2025)
Menurut Perry Warjiyo, Bank Indonesia dan otoritas keuangan (BI, OJK) terus menavigasi arah ekonomi keuangan digital Indonesia.
"Sistem pembayaran, inovasi keuangan, dan arah kebijakan nasional bergerak dalam satu sinergi menuju Indonesia Maju." ujarnnya.
Sinergi Bank Indonesia, Pemerintah, dan Otoritas Jasa Keuangan selama 5 tahun terakhir telah membentuk lanskap baru ekonomi keuangan digital Indonesia yang semakin inklusif dan adaptif.
Inisiatif dan Roadmap Utama Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 kini bertransformasi menjadi BSPI 2030, sebagai peta jalan visioner untuk sistem pembayaran digital yang mendukung ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
"Berbagai sinergi dan inovasi yang lahir dari BSPI telah menjelma menjadi layanan nyata bagi masyarakat, salah satunya QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Merupakan tonggak penting inklusi keuangan digital Indonesia yang menyatukan setiap transaksi dalam satu kode" rincinya.
Sementara diforum yang sama Menko Perekonomian Elangga Hartarto menegaskan salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi lebih cepat adalah ekonomi digital, yang juga tumbuh pesat dan menjadi salah satu yang terbesar di kawasan Asia.
"Ditahun 2024, nilai ekonomi digital indonesia mencapai 90 miliar rupiah dan diproyeksikan akan mencapai 400 miliar di tahun 2030, salah satu l yang didukung adalah sektor keuangan digital" lanjut Menko Erlangga.
Sejalan dengan pesan Presiden perlunya dilakukan elektronikasi program pemerintah, dimana Setiap keluarga Indonesia perlu mempunyai inklusi keuangan, agar penyaluran berbagai program pemerintah seperti bantuan sosial lebih tepat sasaran.
Sedangkan pemanfaatan sektor keuangan digital melalui QRIS telah menjangkau pelaku usaha, termasuk warung kecil dan saat ini menurut laporan BI, saat ini sudah mencapai sekitar 56 juta pengguna.
"Yang menarik, 30 % pengguna QRIS adalah para pelaku UMKM, dan ini menunjukkan bahwa digitalisasi telah tumbuh secara organik dari masyarakat" pungkasnya.
Digitalisasi merambah ke seluruh segmen pemerintah dalam bentuk P2DD (Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah) dan Kartu Kredit Indonesia. Elektronifikasi menjadi langkah nyata mewujudkan tata kelola yang efisien, transparan, dan akuntabel
Acara ini menjadi wadah sinergi dan inovasi yang krusial untuk mempercepat integrasi ekonomi dan keuangan digital, sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045. Mengusung tema “Sinergi dan Inovasi untuk Akselerasi Transformasi Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia,” acara ini dihadiri juga Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua DK OJK Mahendra Siregar.(@Ng).