Pontianak Ukir Prestasi: Sekolah Ramah Disabilitas Tingkat Nasional

Pontianak Ukir Prestasi:   Sekolah Ramah Disabilitas Tingkat Nasional
Tiga sekolah ramah disabilitas Pontianak raih prestasi nasional yang diumumkan pada puncak Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Yogyakarta. (Foto: Dok Diknas Kota Pontianak)

Spektroom – Tiga sekolah di Kota Pontianak kembali membawa harum nama daerah setelah berhasil meraih penghargaan Satuan Pendidikan Ramah Penyandang Disabilitas tingkat nasional.

Ketiganya adalah TK Global Maju, SDN 56 Pontianak Barat, dan SPNF SKB Kota Pontianak. Penghargaan diumumkan pada peringatan Hari Disabilitas Internasional di Yogyakarta, Rabu (03/12/2025).

Bunda PAUD Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.

Ia mengatakan bahwa prestasi ini menjadi bukti bahwa pendidikan inklusif di Pontianak bukan hanya sekadar wacana, tetapi benar-benar diwujudkan melalui program nyata, fasilitas yang mendukung, dan sikap para pendidik yang menghargai keberagaman anak.

“Ini prestasi yang membanggakan. Mereka menunjukkan bahwa lingkungan belajar inklusif bukan sekadar konsep, tetapi sudah hidup dan diterapkan setiap hari,” ujarnya.

Menurut Yanieta, pencapaian ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi sekolah lain. Ia menegaskan bahwa semua satuan pendidikan, terutama di tingkat PAUD dan dasar, harus terus bergerak menuju inklusi total. Mulai dari peningkatan kompetensi guru, pelibatan orang tua, hingga dukungan masyarakat.

“Kami ingin setiap anak merasakan pendidikan yang layak, aman, dan nyaman. Untuk mencapai itu, semua pihak harus bergerak bersama,” tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti, juga memberikan apresiasi serupa.

Ia menyebut penghargaan ini selaras dengan langkah Pemerintah Kota dalam memperluas akses pendidikan yang adil dan berkelanjutan bagi semua anak, termasuk yang berkebutuhan khusus.

Menurut Sri, pihaknya terus memperkuat pendampingan untuk sekolah-sekolah, meningkatkan kompetensi guru, serta menambah fasilitas yang ramah disabilitas.

Ia juga berharap semakin banyak sekolah yang berani mengambil langkah serupa.

“Pendidikan inklusif bukan hanya program. Ini komitmen jangka panjang untuk membentuk generasi yang saling menghargai,” tegasnya.

Keberhasilan tiga sekolah tersebut bukan sekadar pengakuan nasional. Lebih dari itu, menjadi pesan kuat bahwa sekolah lain pun bisa mencapai pencapaian serupa asal berani berinovasi, terbuka terhadap perubahan, dan konsisten meningkatkan kualitas layanan pendidikan.

Pontianak kini semakin menegaskan diri sebagai kota yang berkomitmen menghadirkan pendidikan yang lebih adil, humanis, dan benar-benar berpihak pada semua anak.

Sebuah ajakan moral bagi seluruh satuan pendidikan: bahwa inklusi bukan tujuan akhir, melainkan perjalanan bersama menuju mutu pendidikan yang lebih baik.

Berita terkait

PSSI Tunda Kongres di 17 Provinsi, Ketua PSSI Jatim Ahmad Riyadh: Demi Penyelarasan Jadwal Kongres Nasional.

PSSI Tunda Kongres di 17 Provinsi, Ketua PSSI Jatim Ahmad Riyadh: Demi Penyelarasan Jadwal Kongres Nasional.

Spektroom – Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh, menegaskan bahwa keputusan PSSI Pusat menunda pelaksanaan Kongres di sejumlah Daerah merupakan bagian dari Dinamika Organisasi yang harus dihormati. Penundaan itu disebutkan menyasar sekitar 16 hingga 17 Provinsi yang masa kepengurusannya telah habis atau sedang menjalankan tahapan Kongres. Riyadh menjelaskan,

Agus Suyono, Buang Supeno
Menko Pemberdayaan Masyarakat Hadiri Ground Breaking Pembangunan Ulang Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

Menko Pemberdayaan Masyarakat Hadiri Ground Breaking Pembangunan Ulang Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

Spektroom - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat A. Muhaimin Iskandar menyebut peletakkan batu pertama rekonstruksi Pesantren Al-Khoziny menjadi momentum untuk memperkuat tata kelola, kualitas pendidikan, sarana dan prasarana serta integritas lembaga. Hal ini diungkapkan oleh Menko Muhaimin di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (11 / 12 /2025 ). “Kita semua harus menjadikan

Agus Suyono, Buang Supeno