Public Talk Chess Sport Science dan Turnamen Catur Dirjen Dikti Cup 2025
Spektroom - Dalam rangka Dies Natalis Ke - 61 Universitas Negeri Surabaya (Unesa ) dan mendukung Program Diktisaintek Berdampak, Kampus ‘Rumah Para Juara’ menggelar Media Briefing pra-acara rangkaian Public Talk Chess Sport Science dan Turnamen Catur Dirjen Dikti Cup 2025.
Kegiatan berlangsung di Auditorium Basket Lantai 1 Dekanat Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) pada Jumat, 28 / 11 / 2025.
Media Briefing ini dihadiri jajaran pimpinan Universitas, para Narasumber, serta sejumlah media dari berbagai platform di Jawa Timur.
Forum ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh mengenai penyelenggaraan Talkshow dan Turnamen, termasuk urgensi ilmiah, manfaat, serta potensi dampaknya bagi Dunia pendidikan dan pembinaan Olahraga Catur di Indonesia.
Acara dibuka dengan pemaparan garis besar program, yang menegaskan bahwa rangkaian kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya Unesa memperkuat posisinya sebagai Kampus Unggul di Bidang Sport Science.
Selain Talkshow, Unesa juga akan menggelar Turnamen Catur Dirjen Dikti Cup 2025 pada 29 – 30 November 2025 di FIKK Kampus II Lidah Wetan.
Kompetisi berskala Nasional ini diikuti 325 peserta dari berbagai Daerah yang terbagi dalam Lima Kategori: Umum ( 173 peserta ), Mahasiswa Putra (68 peserta), Mahasiswa Putri ( 22 peserta ), SMA Putra ( 40 peserta ) , SMA Putri ( 22 peserta ).
Pertandingan menggunakan format waktu pikir 15 +10 dan memperebutkan total hadiah Rp100 juta, menjadikannya salah satu Turnamen Catur Akademik terbesar di Indonesia tahun ini.
Adapun hari pertama Turnamen akan dibuka langsung oleh Dirjen Diktisaintek, Kemdiksaintek, Khairul Munadi.
Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi Komunikasi Unesa, Dwi Cahyo Kartiko menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang Kompetisi, tetapi juga momentum untuk menegaskan marwah serta keunggulan Unesa di Bidang Olahraga.
“Turnamen ini untuk pertama kalinya digelar di Unesa dan akan menjadi tahunan. Kami ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda dari event-event sebelumnya " Ujarnya.
Dalam rangka Dies Natalis Ke - 61 Universitas Negeri Surabaya ( Unesa ) dan mendukung Program Diktisaintek Berdampak, Kampus ‘Rumah Para Juara’ menggelar Media Briefing pra-acara rangkaian Public Talk Chess Sport Science dan Turnamen Catur Dirjen Dikti Cup 2025. Kegiatan berlangsung di Auditorium Basket Lantai 1 Dekanat Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) pada Jumat, 28 / 11 / 2025.
Media Briefing ini dihadiri jajaran pimpinan Universitas, para Narasumber, serta sejumlah media dari berbagai Platform di Jawa Timur. Forum ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh mengenai penyelenggaraan Talkshow dan Turnamen, termasuk urgensi ilmiah, manfaat, serta potensi dampaknya bagi Dunia pendidikan dan pembinaan Olahraga Catur di Indonesia.
Acara dibuka dengan pemaparan garis besar program, yang menegaskan bahwa rangkaian kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya Unesa memperkuat posisinya sebagai Kampus Unggul di Bidang Sport Science.
Selain Talkshow, Unesa juga akan menggelar Turnamen Catur Dirjen Dikti Cup 2025 pada 29 – 30 November 2025 di FIKK Kampus II Lidah Wetan. Kompetisi berskala Nasional ini diikuti 325 peserta dari berbagai Daerah yang terbagi dalam Lima Kategori: Umum ( 173 peserta ), Mahasiswa Putra (68 peserta), Mahasiswa Putri ( 22 peserta ), SMA Putra ( 40 peserta ) , SMA Putri ( 22 peserta ).
Pertandingan menggunakan Format Waktu pikir 15 +10 dan memperebutkan total hadiah Rp100 juta, menjadikannya salah satu Turnamen Catur Akademik terbesar di Indonesia tahun ini. Adapun hari pertama Turnamen akan dibuka langsung oleh Dirjen Diktisaintek, Kemdiksaintek, Khairul Munadi.
Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi Komunikasi Unesa, Dwi Cahyo Kartiko menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang Kompetisi, tetapi juga momentum untuk menegaskan marwah serta keunggulan Unesa di Bidang Olahraga. Menurutnya, salah satu Cabang Olahraga yang perlu diangkat dan ditonjolkan adalah Catur.
“Turnamen ini untuk pertama kalinya digelar di Unesa dan akan menjadi tahunan. Kami ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda dari event-event sebelumnya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa setiap penyelenggaraan kegiatan Olahraga di Unesa berbasis Sport Science. Karena itu, Turnamen ini dilengkapi dengan kajian Cognitive science untuk melihat bagaimana pola kerja otak atlet catur dibandingkan dengan Atlet Cabang lain seperti Tenis , Voli , atau Basket.
“Nanti ada pakar Neurosains yang akan mengupas dari perspektif Ilmu Kognitif. Kami ingin mengangkat Catur ini sebagai Cabang Olahraga yang benar-benar naik kelas,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa Media Briefing menjadi bagian penting dari rangkaian kegiatan untuk menyatukan persepsi, memperkuat Komunikasi Publik, serta mengoptimalkan publikasi agar nilai Akademik dan Sport Science dari event ini tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
Pada kesempatan itu, pakar Neurosains Aditya Tri Hernowo memberikan gambaran awal mengenai perspektif ilmiah yang akan dibahas lebih mendalam pada sesi Talkshow. Ia menjelaskan bahwa Catur bukan sekadar permainan, melainkan aktivitas yang mampu memicu perubahan nyata pada otak.
“Secara sederhana, otak itu berisi jaringan saraf seperti kabel-kabel, dan ketika seseorang berlatih Catur secara kontinu, jaringan itu ikut berubah,” ungkapnya
Dekan FIKK Unesa , Irmantara Subagio , menyampaikan bahwa fakultasnya siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan Turnamen Catur berskala Nasional tersebut. Ia menegaskan bahwa seluruh sarana dan prasarana yang disiapkan sudah representatif untuk kebutuhan pertandingan Catur, termasuk fasilitas pendukung bagi penonton.
“Kalau diperlukan, kami juga bisa menyiapkan layar agar pertandingan dapat disaksikan dengan lebih nyaman. Ke depan, fasilitas ini akan terus kami tingkatkan,” ujarnya. Irmantara berharap Unesa dapat menjadi salah satu rujukan utama untuk penyelenggaraan Olahraga Catur di Indonesia.
Rangkaian kegiatan ini juga menghadirkan Public Talk Sport Science dengan tema:
“Catur sebagai Gym Otak: Tinjauan Cognitive Science”. Talkshow menghadirkan Tiga Narasumber kompeten: GM Novendra Priasmoro, GM Susanto Megaranto, Prof. Dr. Aditya Tri Hernowo, Ph.D., Pakar Neurosains.
Kegiatan ini bertujuan memperluas pemahaman masyarakat mengenai manfaat Catur secara Ilmiah. Para Narasumber akan mengulas bagaimana Permainan Catur memengaruhi Fungsi Kognisi , Memori, Konsentrasi, pengambilan keputusan, serta Kesehatan Saraf Otak. ( Agus Suyono / Humas) sebelumnya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa setiap penyelenggaraan kegiatan Olahraga di Unesa berbasis Sport Science. Karena itu, Turnamen ini dilengkapi dengan kajian Cognitive science untuk melihat bagaimana pola kerja otak atlet catur dibandingkan dengan Atlet Cabang lain seperti Tenis , Voli , atau Basket.
“Nanti ada pakar Neurosains yang akan mengupas dari perspektif Ilmu Kognitif. Kami ingin mengangkat Catur ini sebagai Cabang Olahraga yang benar-benar naik kelas,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa media briefing menjadi bagian penting dari rangkaian kegiatan untuk menyatukan persepsi, memperkuat komunikasi publik, serta mengoptimalkan publikasi agar nilai Akademik dan Sport Science dari event ini tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
Pada kesempatan itu, pakar neurosains Aditya Tri Hernowo memberikan gambaran awal mengenai perspektif ilmiah yang akan dibahas lebih mendalam pada sesi Talkshow. Ia menjelaskan bahwa Catur bukan sekadar permainan, melainkan aktivitas yang mampu memicu perubahan nyata pada otak.
“Secara sederhana, otak itu berisi jaringan saraf seperti kabel-kabel, dan ketika seseorang berlatih Catur secara kontinu, jaringan itu ikut berubah,” ungkapnya
Dekan FIKK Unesa , Irmantara Subagio , menyampaikan bahwa fakultasnya siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan Turnamen Catur berskala Nasional tersebut. Ia menegaskan bahwa seluruh sarana dan prasarana yang disiapkan sudah representatif untuk kebutuhan pertandingan Catur, termasuk fasilitas pendukung bagi penonton.
“Kalau diperlukan, kami juga bisa menyiapkan layar agar pertandingan dapat disaksikan dengan lebih nyaman. Ke depan, fasilitas ini akan terus kami tingkatkan,” ujarnya. Irmantara berharap Unesa dapat menjadi salah satu rujukan utama untuk penyelenggaraan Olahraga Catur di Indonesia.
Rangkaian kegiatan ini juga menghadirkan Public Talk Sport Science dengan tema:
“Catur sebagai Gym Otak: Tinjauan Cognitive Science”. Talkshow menghadirkan Tiga Narasumber Spektroom — Dalam rangka Dies Natalis ke-61, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menunjukkan taringnya sebagai Kampus Rumah Para Juara dengan menggelar Media Briefing pra-acara Public Talk Chess Sport Science dan Turnamen Catur Dirjen Dikti Cup 2025, Jumat (28/11/2025).
Agenda berlangsung di Auditorium Basket Lantai 1 Dekanat Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), dan dihadiri jajaran pimpinan universitas, para pakar, serta media dari berbagai platform di Jawa Timur.
Media Briefing ini digelar untuk memberikan gambaran lengkap mengenai penyelenggaraan talkshow dan turnamen, termasuk urgensi ilmiah, manfaat, serta dampaknya bagi dunia pendidikan dan pembinaan olahraga catur di Indonesia.
Unesa menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian penting dari upaya memperkuat posisi kampus sebagai pusat unggulan Sport Science di Tanah Air.
Pada rangkaian kegiatan tersebut, Unesa bersiap menggelar Turnamen Catur Dirjen Dikti Cup 2025 pada 29–30 November 2025 di Kampus II Lidah Wetan.
Turnamen nasional ini bakal diikuti 325 peserta dari berbagai daerah, terbagi dalam lima kategori: Umum (173), Mahasiswa Putra (68), Mahasiswa Putri (22), SMA Putra (40), dan SMA Putri (22).
Pertandingan menggunakan format waktu pikir 15+10 dan memperebutkan total hadiah Rp100 juta, menjadikannya salah satu turnamen catur akademik terbesar tahun ini. Dirjen Diktisaintek Kemdiksaintek, Khairul Munadi, dijadwalkan membuka turnamen pada hari pertama.
Unesa Hadirkan Catur Sebagai Cabang Sport Science
Wakil Rektor IV Unesa, Dwi Cahyo Kartiko, menegaskan bahwa turnamen ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga momentum meneguhkan keunggulan Unesa dalam bidang olahraga dan sport science.
“Turnamen ini untuk pertama kalinya digelar di Unesa dan akan menjadi agenda tahunan. Kami ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda dari event-event sebelumnya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Unesa menerapkan pendekatan Sport Science dalam setiap kegiatan olahraga, termasuk melalui kajian Cognitive Science untuk melihat pola kerja otak atlet catur dibandingkan atlet tenis, voli, atau basket.
Dalam kegiatan ini, hadir pula pakar neurosains Prof. Dr. Aditya Tri Hernowo, Ph.D., yang memberi gambaran awal temuan ilmiah terkait dampak catur terhadap struktur dan fungsi otak.
“Ketika seseorang berlatih catur secara kontinu, jaringan saraf otak ikut berubah. Ini bukan sekadar permainan,” ungkapnya.
FIKK Siap Jadi Rumah Baru Catur Indonesia
Dekan FIKK Unesa, Irmantara Subagio, memastikan pihaknya siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan turnamen catur nasional. Sarana dan prasarana disiapkan secara optimal, termasuk fasilitas penonton dan kemungkinan penambahan layar untuk kenyamanan.
“Ke depan, fasilitas ini akan terus kami tingkatkan agar Unesa menjadi rujukan utama penyelenggaraan olahraga catur di Indonesia,” jelasnya.
Public Talk: Catur sebagai Gym Otak
Rangkaian kegiatan turut diisi Public Talk bertajuk
“Catur sebagai Gym Otak: Tinjauan Cognitive Science”
yang menghadirkan tiga tokoh utama:
GM Novendra Priasmoro
GM Susanto Megaranto
Prof. Dr. Aditya Tri Hernowo, Ph.D.
Talkshow ini bertujuan memperluas pemahaman masyarakat mengenai manfaat ilmiah olahraga catur, mulai dari pengaruhnya terhadap fungsi kognitif, memori, konsentrasi, pengambilan keputusan, hingga kesehatan saraf otak.
Dengan dukungan penuh dari pimpinan universitas dan pendekatan ilmiah yang kuat, Unesa kembali meneguhkan diri sebagai pionir Sport Science Indonesia—kali ini melalui olahraga yang terlihat sunyi, namun penuh energi intelektual: catur.( Agus Suyono / Humas)