Pusat Studi Ekonomi Syariah Senilai 900 Juta Dibangun Di UNS

Pusat Studi Ekonomi Syariah Senilai 900 Juta Dibangun Di UNS
Peletakan Batu Pertama Pusat Ekonomi Syariah di UNS ( Kamis, 17/07/2025/Dan)

Spektroom - Islamic Economics and Business Center di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta senilai RP 900 juta mulai dibangun ditandai dengan peletakan batu pertama Kamis (17/07/2025). Peletakan batu pertama ini sekaligus menjadi simpul kerjasama strategis antara Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan UNS dalam pengembangan ekonomi syariah berbasis pendidikan tinggi.

Usai melakukan peletakan batu pertama kepada wartawan, Dewan Pengawas BPKH, Mulyadi, mengatakan pusat ekonomi syariah ini dibangun sebagai bagian dari program kemaslahatan BPKH melalui pemanfaatan dana hasil pengelolaan investasi haji (return) yang dikenal sebagai Dana Abadi Umat.


“Ini adalah komitmen kami untuk membangun ekosistem ekonomi syariah nasional. Kami mulai dari Solo, di UNS, karena potensi dan keseriusan kampus ini dalam mengembangkan riset dan fintech syariah,” ungkap Mulyadi.


Dalam pelaksanaan pembangunan yang mencapai Rp900 juta, BPKH bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur fisik. Sementara itu, pemanfaatan dan pengembangan konten akademik diserahkan kepada pihak universitas.


“Anggarannya sekitar Rp900 juta, digunakan untuk pembangunan fisik pusat ekonomi syariah. Pemanfaatannya kami percayakan kepada UNS agar berdampak luas bagi masyarakat,” katanya.


Rektor UNS, Prof. Hartono, menyampaikan pusat ini akan menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.


“Gedung ini akan menjadi pusat kegiatan diskusi, pengembangan riset, serta pelatihan ekonomi syariah yang langsung menyasar masyarakat,” jelas Hartono


Nanyinya dalam pelaksanaan, kata Hartono pihaknya menugaskan fakultas terkait untuk menyusun indikator kinerja pemanfaatan pusat tersebut agar kebermanfaatannya bisa terukur dan terpantau secara berkelanjutan.


“Fakultas akan kita tugasi untuk me-breakdown ke indikator-indikator kinerja yang itu bagian dari monitoring evaluasi teman-teman BPKH agar supaya betul-betul dana kemaslahatan ini bisa bermanfaat baik itu untuk UNS, masyarakat, bangsa dan negara,” katanya.

Pusat ekonomi syariah yang baru pertama dibangun di kampus diharapkan tidak hanya memberi manfaat bagi civitas akademika UNS, tetapi juga memberi dampak nyata bagi penguatan ekonomi syariah di Solo dan Indonesia.

Peletakan batu pertama selain dihadiri Dewan Pengawas BPKH, Mulyadi, Rektor UNS, Prof. Hartono,dan segenap civitas akademika UNS, juga CEO Rumah Zakat, Irvan Nugraha, beserta jajarannya. (Dan)

Berita terkait