Rendi Riswandi : Gercep, Korpri Lampung Kumpul dan Salurkan Bantuan Bencana, Buka Rekening Bumbung Kemanusiaan
Spektroom - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung Rendi Riswandi menjadi Narasumber pada Webinar dengan tema “Gerak Cepat Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Lampung dalam Pengumpulan dan Penyaluran Bantuan Bencana”.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara virtual dari Ruang Command Center Lantai 2 DiskominfotikProvinsi Lampung, kompleks Kantor Gubernur Lampung di Bandarlampung, Jum'at (12/12/2025).
Pada kesempatan tersebut Rendi Riswandi, yang juga Sekretaris Dewan Perwakilan (DPW) Korpri Provinsi Lampung mengatakan, proses penggalangan donasi untuk kemanusiaan, dengan membuka rekening kelembagaan dengan nama Bumbung Kemanusiaan di Bank Lampung.
"Yang pertama adalah kita membuka rekening kelembagaan, yaitu rekening Bumbung Kemanusiaan. Kami bekerja sama dengan Bank Lampung, kenapa? Kami perlu cepat, kami perlu laporan real time yang bisa diakses secara online. Karena Bang Lampung, stakeholder kita, dan bisa secara cepat.
Selanjutnya mengarahkan semua unit kerja Korpri di setiap OPD untuk membuat sosialisasi dengan cara mereka masing-masing. Dengan kekuatan masing-masing OPD itu dan ASN untuk membagikan flyer Bumbung Kemanusiaan media sosial.
Rendi Riswandi menambahkan dari Rekening Bumbung Kemanusiaan akan ditransfer ke rekening resmi milik ketiga daerah terdampak bencana, Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Pihaknya juga mengambil langkah menyerahkan bantuan kemanusiaan secara tunai dan mengirimkan relawan dengan kualifikasi dan terlatih ke daerah terdampak bencana
"Jadi dua yang kami ambil langkah, yaitu kami, bantuan tunai, yang kedua adalah mengirim relawan, tapi relawan yang mempunyai kualifikasi dan terlatih. Langkah itu yang kami lakukan, sehingga betul-betul tepat sasaran." terangnya lagi.
Sementara Sebelumnya Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat, Ilham Wahab menjelaskan, Sumatera Barat itu adalah provinsi dengan multi ancaman bencana, mulai dari gempa bumi, tsunami, kemudian banjir, longsor, angin kencang, kemudian juga kebakaran hutan dan lahan, dan banjir bandang, serta gunung api.
Ilham Wahab juga mengatakan pihaknya telah menyusun tahapan Fase penanggulangan bencana, yakni pra-bencana, apa yang kita lakukan itu pencegahan, mitigasi, kesiapsagan, kemudian analisa risiko, dan rencana penanggulangan bencana.
"Untuk regulasi kita sudah menyiapkan, pertama tadi adalah Perda penanggulangan bencana, kemudian kita sudah ada dokumen rencana penanggulangan bencana, kemudian kajian risiko bencana atau KRB, kemudian kita juga sudah memiliki rencana kontingensi, serta rencana kedaruratan bencana" rincinya.
Kemudian di fase kedua adalah fase saat terjadi bencana atau fase darurat, terdiri, siaga darurat, kemudian tanggap darurat, dan transisi darurat kepemulihan.
"Di saat kita mengeluarkan status siaga darurat, karena sesuai dengan regulasi pemerintah daerah, kita tidak bisa mengerahkan sumber daya keuangan dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT)" ucap dia lagi.
Kemudian berdasarkan evaluasi sistem komando yang ada di Provinsi Sumatera Barat, dari di tanggal 7 Desember, maka masih banyak kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan tanggap darurat yang masih tetap harus dilakukan.
"Oleh karenanya status tanggap darurat Provinsi Sumatera Barat diperpanjang dari tanggal 9 Desember sampai dengan tanggal 22 Desember 2025" pungkasnya (@Ng).