Reuni Mantan Pimpinan LPP RRI Penuh Keakraban di Yogyakarta
Spektroom – Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti Wisma Satria, Desa Tanjungsari, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sehak Sabtu (8/11/2025) hingga har ini Minggu (9/11/2025).
Puluhan mantan Kepala Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) berkumpul dalam sebuah reuni yang tidak hanya menjadi ajang melepas rindu, tetapi juga membahas perkembangan RRI sebagai radio publik di tengah perubahan zaman.
Menariknya, para purna angkasawan RRI yang pernah menjabat sebagai pimpinan itu memiliki sebutan khusus. Para mantan kepala dari kalangan perempuan disebut Jawarawati, sedangkan dari kalangan laki-laki disebut Jawarawan.
Komunitas Jawarawati dan Jawarawan ini beranggotakan mantan pimpinan puncak RRI, termasuk para anggota dewan direksi. Reuni kali ini dikemas dalam bentuk kegiatan kebersamaan dan tamasya yang berlangsung selama tiga hari, 7–9 November 2025, di Yogyakarta.
Martoyo, Jawarawan asal Yogyakarta yang juga menjadi tuan rumah kegiatan, mengaku bangga dapat menyambut rekan-rekan sejawatnya. Ia menuturkan bahwa persiapan acara telah dilakukan sejak enam bulan sebelumnya.
“Kami mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada bapak-ibu semuanya, terutama kepada Ibu (Rosarita) Niken Widiastuti, Bapak Anhar Ahmad, dan Ibu Ketua Jawarawati, Bu Budiningrum,” ujar Martoyo.
Plara mantan pimpinan LPP RRI tersebut disambut hangat oleh Persatuan Pensiunan Radio Republik Indonesia (PPRRI) DIY, atau yang dikenal sebagai PPRRI Jogja Istimewa. Martoyo, yang juga mantan Direktur SDM LPP RRI, saat ini menjabat sebagai Ketua PPRRI Jogja Istimewa.
“Rasa syukur tak terhingga kami sampaikan mewakili teman-teman PPRRI Jogja Istimewa atas kehadiran bapak-ibu semuanya. Tidak disangka, bapak-ibu dapat hadir di Yogyakarta, di pelosok lereng Merapi ini,” ungkapnya haru.
Sementara itu, Rosarita Niken Widiastuti, penasehat komunitas Jawarawati dan Jawarawan RRI, juga menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya reuni pertama di Yogyakarta. Niken yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama LPP RRI (2010–2015) dan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Digital dan Informatika (Komdigi), menyebut acara ini sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

“Kalau saya ditanya, link saya siapa? Saya jawab, saya tidak punya link siapa-siapa, karena jalur saya adalah jalur langit. Tuhan itu Maha Baik, dan hanya kepada-Nya kita meminta,” ujar Niken yang kini menjadi anggota Dewan Pers.
Ia juga berharap PPRRI dapat terus menjadi wadah bagi para purna angkasawan dan angkasawati untuk tetap berkarya, salah satunya melalui media daring Spektroom, yang merupakan inisiatif dari PPRRI.
“Mari kita berdoa agar Spektroom dapat terus berjaya, dan saya berharap PPRRI juga memiliki berbagai usaha produktif lainnya,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Anhar Ahmad, mantan Direktur Keuangan LPP RRI. Ia berharap Spektroom dapat berkembang sebagai media profesional yang dikelola oleh para mantan jurnalis RRI berpengalaman, sekaligus menjadi sumber pendanaan bagi keberlangsungan organisasi PPRRI.
“Kami berpikir bagaimana cara mendanai PPRRI ini, karena tidak ada organisasi yang bisa bertahan tanpa pendanaan. Karena itu, kami ingin memanfaatkan aset berharga yang dimiliki PPRRI, yaitu kemampuan para jurnalis dan penyiar RRI yang dulu berkiprah di dunia pemberitaan,” ujar Anhar.
Penulis : Fatmawati
Editor. : Biantoro