Ruang Belajar TAMASYA Seri 2 : Pembelajaran Bersama Bagi para Pengasuh dan Pengelola TPA
Spektroom - Setiap anak yang lahir ke dunia membawa potensi luar biasa dalam dirinya memiliki kesempatan untuk tumbuh, belajar, berimajinasi, dan berkontribusi bagi masa depan bangsa.
Namun potensi itu hanya dapat berkembang dengan baik jika sejak dini anak mendapatkan stimulasi, perhatian, dan juga pendampingan yang tepat.
Hal itu disampaikan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kemendukbangga/BKKBN Dr. Irma Ardiana M.Aps pada Virtual Ruang Belajar Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) Seri 2 dengan tema "Tata Laksana Gangguan Perkembangan Anak”- forum pembelajaran bersama bagi para pengasuh dan pengelola Tempat Penitipan Anak (TPA), Rabu (5/11/2025)
"Kita tahu bersama bahwa masa awal kehidupan anak, terutama seribu hari pertama kehidupan, merupakan masa emas perkembangan otak dan tubuhnya." uajar Irma Ardiana.
Membacakan sambutan Wamendukbangga/BKKBN Isyana Bagoes Oka, Irma Ardiana juga mengatakan, di masa usia tersebut sekitar 2 persen struktur otak manusia terbentuk dan segala bentuk rangsangan baik gizi, kasih sayang, maupun stimulasi belajar akan menentukan forma anak di masa depan.
"Namun sayangnya, dibalik senyum dan tawa mereka sering tersembunyi tanda-tanda yang luput dari perhatian kita, seperti keterlambatan bicara, kesulitan berinteraksi, atau hambatan dalam keterampilan motorik halus" katanya lagi.
Berbagai data menunjukkan bahwa masih banyak anak di Indonesia yang mengalami gangguan perkembangan dan belum mendapatkan intervensi sedih mungkin. Berdasarkan survei status gizi Indonesia, tahun 2024, angka Sentinel berada pada 19,8 persen.
"Kita harus melihat angka ini bukan sebagai statistik semata, tetapi sebagai potret bahwa masih banyak anak Indonesia yang belum mendapatkan kesempatan tumbuh kembang secara optimal yang jika tidak segera ditangani dapat mengaruhi tumbuh kembang dan kuatas hidup anak di masa depan" kata Irma Ardiana mengakhiri sambutannya.
Diforum yang sama Mustiva Devi Pengelola Taman Penitipan Anak (TPA) Taasya Aisyah II Pontianak Tenggara Mustiva Devi menyampaikan, dibentuknya TPA Taasya Aisyah II, sebagai wujud kepedulian terhadap kebutuhan orang tua bekerja, yang menginginkan pengasuhan anak yang aman, nyaman, dan berlandaskan nilai-nilai Islami.
"TPA ini bertujuan memberikan layanan holistik-integratif meliputi pengasuhan, pendidikan, kesehatan, dan gizi, guna mendukung tumbuh kembang anak secara optimal serta mendukung program pemerintah dalam memperluas akses layanan PAUD yang berkualitas"terang Mustiva Devi.
Sedangkan kurikulum di TPA Taasya Aisyah II dirancang perkembangan pembelajaran untuk yang mendukung anak secara menyeluruh yang mencakup aspek kognitif, sosial-emosional, bahasa, motorik, dan nilai-nilai keislaman melalui kegiatan bermain yang edukatif dan menyenangkan.
Taasya Aisyah II, juga melakukan observasi langsung dalam kegiatan sehari-hari, seperti saat anak bermain, berinteraksi, atau belajar. Mencatat perilaku dan kemampuan anak pada Kartu Kembang Anak (KKA), kemudian membandingkan dengan tahapan perkembangan sesuai usianya.
"Hasil observasi kemudian kami diskusikan dengan orang tua atau tenaga kesehatan, bila ditemukan keterlambatan atau penyimpangan." tandasnya.
Pembentukan TPA Taasya Aisyah II, tersebut merupakan kolaborasi dan dukungan dari Kemendukbangga/BKKBN Prov Kalimantan Barat, PKB Pontianak Tenggara, Puskesmas Paris 2, TPA ‘Aisyiyah II, serta para orang tua (@Ng).