Sebanyak 20 balita Menolak Imunisasi, Begini Alasannya
Sebagian besar balita tersebut tidak diizinkan oleh pihak keluarga, bahkan ada yang secara tegas dilarang oleh mertua atau orang tua mereka untuk mengikuti imunisasi.
Spektroom – Keberhasilan posyandu di wilayah pedesaan tidak semudah yang dibayangkan sebagian pihak, setidaknya dapat dibuktikan di wilayah kecamatan Jombang kabupaten Jember, Jawa Timur. Dalam kunjungan rutin ke posyandu di Dusun Krajan II, Desa Ngampelrejo, Kecamatan Jombang, terungkap temuan yang cukup mencengangkan terkait pelaksanaan program imunisasi. Berdasarkan hasil pemantauan lapangan oleh Camat Jombang bersama Ketua TP PKK Kecamatan Jombang, ditemukan sebanyak 20 balita yang hingga saat ini belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Data tersebut diperoleh langsung dari kegiatan posyandu yang digelar secara rutin setiap bulan. Menurut petugas kesehatan setempat, sebagian besar balita tersebut tidak diizinkan oleh pihak keluarga, bahkan ada yang secara tegas dilarang oleh mertua atau orang tua mereka untuk mengikuti imunisasi. Alasan yang muncul beragam, mulai dari kekhawatiran efek samping vaksin hingga faktor kepercayaan dan pengaruh informasi yang keliru di lingkungan sekitar.
Camat Jombang, Farisa Jamal Taslim, S.STP., M.M. dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, serta tokoh masyarakat untuk terus melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga balita.
“Kami tidak bisa tinggal diam. Imunisasi ini adalah bagian dari upaya kita melindungi generasi penerus bangsa dari penyakit berbahaya. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi dengan cara yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat,” ujarnya, sebagaimana dilansir pada laman PPID Pemkab Jember, kamis (9/10/2025).

Ketua TP PKK Kecamatan Jombang, Yuli Faris, A.Md.Keb. yang turut hadir dalam kegiatan itu juga menyampaikan keprihatinannya atas temuan tersebut. Ia menekankan bahwa peran keluarga, terutama ibu dan mertua, sangat besar dalam menentukan keberhasilan program kesehatan anak. “Masih banyak yang belum memahami bahwa imunisasi adalah investasi kesehatan jangka panjang. Kami dari TP PKK akan bergerak bersama kader posyandu untuk memberikan pendampingan dan pemahaman langsung kepada keluarga yang menolak imunisasi,” katanya.
Kegiatan kunjungan lapangan ini juga menjadi bagian dari evaluasi rutin kinerja posyandu di wilayah Kecamatan Jombang. Selain memantau cakupan imunisasi, tim juga meninjau kondisi gizi balita, ketersediaan vitamin, serta pelayanan kesehatan ibu hamil dan menyusui. Pemerintah kecamatan berharap agar kegiatan semacam ini dapat memperkuat kolaborasi antar pihak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi.
Sementara itu, petugas kesehatan dari Puskesmas Jombang menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan pendekatan lebih lanjut melalui kunjungan rumah ke keluarga balita yang menolak imunisasi, dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat agar pesan kesehatan dapat diterima lebih baik.
Melalui upaya bersama ini, diharapkan ke depan tidak ada lagi balita di Kecamatan Jombang yang tertinggal dalam program imunisasi, sehingga seluruh anak dapat tumbuh sehat, kuat, dan terlindungi dari penyakit berbahaya. (Yul)