Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga Makassar Wujudkan Pendidikan Berbasis Keberlanjutan
Spektroom - Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga memantapkan penerapan pendidikan berbasis keberlanjutan melalui berbagai program lingkungan yang melibatkan siswa secara langsung, termasuk pemanfaatan eco brick sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran.
Upaya tersebut menjadi wujud integrasi antara edukasi dan praktik pengelolaan sampah yang terarah. Melalui pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan eco brick, sekolah mendorong terciptanya budaya daur ulang yang terstruktur di lingkungan belajar.
Kawasan Athirah Bukit Baruga sendiri dirancang sebagai lingkungan pendidikan yang menempatkan keberlanjutan sebagai prinsip utama.
Dengan luas mencapai sekitar lima hektar, area sekolah dipenuhi pepohonan dan ruang hijau yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran alam.
Pengembangan area terbuka dan jalur hijau dilakukan untuk memaksimalkan potensi lingkungan berbukit yang menjadi karakter kawasan tersebut.
Penataan ruang hijau ini sekaligus memperkuat atmosfer sekolah hijau yang diusung Athirah Bukit Baruga.
Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Bukit Baruga, Mas Aman Uppi, menyampaikan bahwa perubahan kawasan terjadi melalui program penghijauan berkesinambungan.
“Dulu kawasan ini tidak serindang sekarang karena pepohonannya masih sedikit. Karena itu, kami melihat sekolah harus menjadi tempat yang mengajarkan kepedulian terhadap lingkungan, bukan hanya tempat belajar akademik,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penerapan pendidikan lingkungan dilakukan melalui pembiasaan sederhana yang diterapkan secara konsisten.
“Lewat kegiatan seperti memilah sampah, menanam pohon, menghemat energi, dan menjaga kebersihan, siswa belajar bahwa perubahan dapat dimulai dari hal-hal kecil. Di sisi lain, guru perlu menjadi pendorong utama dengan memasukkan isu lingkungan ke dalam setiap proses pembelajaran,” jelasnya, Selasa (9/12/2025).
Prinsip keberlanjutan tersebut, lanjut dia, diterapkan secara menyeluruh di seluruh unit pendidikan, termasuk SD Islam Athirah Baruga yang berada dalam kompleks yang sama. Unit ini dikenal aktif mengimplementasikan program lingkungan berbasis prinsip Environment, Social, and Governance (ESG).
Sebagai hasil dari konsistensi tersebut, SD Athirah Baruga telah meraih penghargaan Adiwiyata tingkat kota. Pengakuan ini menjadi dorongan tambahan bagi sekolah untuk terus memperkuat budaya lingkungan yang telah dibangun.
Sementara Kepala Sekolah Taswil Mardi, menegaskan bahwa pengelolaan sampah menjadi fokus utama dalam pembentukan karakter peduli lingkungan.
“Program yang kami anggap urgen salah satunya adalah sampah. Anak-anak kami ajarkan memilah sampah sesuai jenisnya dan mengolahnya menjadi kompos maupun eco brick,” ungkapnya.
Taswil juga menjelaskan bahwa produk eco brick yang dihasilkan tidak hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi digunakan dalam bentuk karya nyata.
“Eco brick yang dihasilkan siswa dimanfaatkan untuk membuat plang nama sekolah. Kami juga bekerja sama dengan bank sampah pemerintah kota dan sejumlah bank sampah lainnya agar sistem berjalan lebih terarah,” tambahnya.(**)