Sekolah Rakyat Terintegrasi 53 Kalbar Mulai Jalankan Program untuk Masyarakat Kurang Mampu

Sekolah Rakyat Terintegrasi 53 Kalbar Mulai Jalankan Program untuk Masyarakat Kurang Mampu
Para Siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi 53 Kalbar sedang mengikuti kegiatan Pendidikan terpadu. (Foto : KBRN Pontianak)

Spektroom – Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 53 Kalimantan Barat resmi memulai kegiatan pendidikan terpadu setelah diresmikan oleh Presiden RI.

Sekolah ini hadir sebagai wujud nyata komitmen pemerintah dalam memberikan akses pendidikan yang layak bagi masyarakat kurang mampu.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Juliantara, menjelaskan bahwa saat ini sebanyak 78 siswa baru telah menuntaskan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan tengah mengikuti program matrikulasi selama tiga bulan. Tahapan ini, katanya menjadi bagian penting sebelum para siswa masuk ke pembelajaran inti.

“Program matrikulasi ini kami fokuskan pada adaptasi lingkungan, pembentukan karakter, kesehatan, serta penguatan nilai-nilai Pancasila dan religiusitas,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).

Sebelum program matrikulasi dimulai, para guru di SRT 53 Kalbar juga menerapkan metode Plan DNA. Melalui metode ini, sekolah melakukan pemetaan bakat dan minat siswa menggunakan asesmen non-kognitif. Hasil pemetaan kemudian digunakan untuk menyesuaikan metode belajar dengan potensi masing-masing anak.

“Tujuannya supaya anak-anak punya arah berpikir yang sama dan siap belajar sesuai kemampuan mereka. Jadi, mereka diasah dulu lewat Plan DNA dan matrikulasi,” jelas Juliantara.

Selain kegiatan belajar, para siswa juga menjalani kehidupan berasrama dengan jadwal yang padat dan teratur. Aktivitas dimulai sejak pukul empat pagi hingga sore hari, termasuk kegiatan ibadah, olahraga, belajar, dan pembinaan karakter.

Menurut Juliantara, tidak sedikit siswa, terutama dari jenjang dasar, yang awalnya kesulitan menyesuaikan diri dengan rutinitas baru tersebut. Namun pihak sekolah terus memberikan pendampingan dan penjelasan secara edukatif agar mereka memahami pentingnya disiplin dan tanggung jawab.

“Awalnya memang berat bagi mereka, apalagi yang belum terbiasa bangun pagi. Tapi kami terus berikan pemahaman, bahwa semua ini untuk kebaikan mereka sendiri,” katanya.

Saat ini, SRT 53 Kalbar menerapkan Kurikulum Merdeka, dan dalam waktu ke depan, pihak sekolah berencana menyesuaikan dengan kurikulum yang dikembangkan oleh Kementerian Sosial setelah para siswa dinilai siap mengikuti pembelajaran penuh.

Dengan pendekatan yang menekankan pendidikan karakter, kemandirian, dan kesetaraan, SRT 53 Kalbar diharapkan menjadi model sekolah rakyat yang mampu mencetak generasi muda tangguh dan berdaya saing, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kalimantan Barat.

Berita terkait

Kemenkop Gelar Bimtek Untuk Penguatan Ekonomi Desa Melalui Kopdeskel Merah Putih

Kemenkop Gelar Bimtek Untuk Penguatan Ekonomi Desa Melalui Kopdeskel Merah Putih

Spektroom— Kementerian Koperasi (Kemenkop) menyatakan komitmennya untuk memperkuat kiprah koperasi sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi desa. Untuk itu optimalisasi potensi dan SDM pengelola koperasi menjadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan terlebih dahulu. Untuk itulah, Kemenkop dalam upaya membangun ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan  menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemetaan

Nurana Diah Dhayanti
Alumni Doktor PAI UIJ Inginkan Berkontribusi Pada Almamater Sebagai Amanah Tri Darma

Alumni Doktor PAI UIJ Inginkan Berkontribusi Pada Almamater Sebagai Amanah Tri Darma

Spektroom - Kehadiran perguruan tinggi Islam sejak berdirinya Universitas Islam Jakarta (UIJ) tahun 1950 merupakan kesinambungan perjuangan dan kontribusi umat Islam di Indonesia dalam bidang pendidikan. Kontribusi tersebut diarahkan terlaksana pengkajian pengembangan ilmu ke - Islaman berbasis ilmu Amaliah dan ilmiah. Sejalan dengan itu, program doktor yang berdiri 19 Desember

Asmari, Nurana Diah Dhayanti