Seribu Lebih Pendaki Gunung Slamet Melalui Jalur Bambangan Turun.

Seribu Lebih Pendaki Gunung Slamet Melalui Jalur Bambangan Turun.
Dinginnya suhu udara Di puncak gunung Slamet tidak menyurutkan mereka Summit Pagi Hari. (Foto Biantoro)

Spektroom : Angin sepoi sepoi basah yang bertiup di puncak gunung Slamet pada minggu dini hari (17/8) terasa menusuk pori-pori. Jam tangan menunjukkan pukul 02.38 dan suhu udara menunjukkan angka 5 derajat celsius, suhu yang cukup dingin.

Dinginnya udara ini tidak menyurutkan semangat beberapa pendaki untuk berangkat summit lebih awal, tanpa menghiraukan dinginnya udara. Keberangkatan para pendaki lebih awal ini untuk mengejar momen terbitnya matahari serta menghindari sengatan matahari.

Nandha asal Purwokerto bersama rombongannya 3 orang misalnya mereka memilih summit lebih awal dengan harapan bisa lebih santai dan bisa menikmati keindahan alam serta melihat terbitnya matahari. "Kami memilih berangkat lebih awal untuk menghindari sengatan matahari yang terasa menembus tajam ke pori-pori tubuhnya." Ujar Nandha.


Hal senada di sampaikan Riski asal Garut Jawa Barat. Hari ini Minggu (17/8) udara cerah sehingga ia bisa berlama-lama menikmati keindahan alam ciptaan sang Illahi. " Di ujung timur saya bisa melihat jelas gunung Sindoro, Sumbing dan beberapa gunung lainnya serta menyaksikan terbitnya Matahari " ujar Riski

Pergerakan pengunjung mulai terpantau semakin banyak sejak pukul 03.00 dari pos 5 Sangyang Rangkah. Para pendaki tiba di puncak sekitar pukul 07.30.

Moment tanggal 17 Agustus 2025 dimanfaatkan pendaki untuk merayakan peringatan 80 tahun priklamasi kemerdekaan R.I. Mereka mengibarkan dan memasang bendera merah putih. Pagi tadi Bibir kawah gunung Slamet mendadak dipenuhi ratusan pendaki. Mereka melakukan swafoto dengan latar belakang asap yang keluar dari kawah. Sebagian lagi mereka mengantri untuk ber foto di prasasti ketinggian gunung Slamet.

"Kami jauh sampai puncak gunung Slamet ngga foto disini terasa belum lengkap." Ujar Agus.

Setelah berada di puncak selama hampir 1 1/2 jam, ber swafoto, matahari mulai bersinar dan terasa menyengat di pori-pori kulit, sehingga para pendaki mulai berangsur memutuskan turun menuju Pos 5 Sangyang Rangkah, mengemasi barang dan tenda sebelum turun ke posko Bambangan.

Walaupun momen peringatan 80 tahun kemerdekaan sudah berlalu, namun sampai Minggu (17/8) masih ada pendaki yang akan naik ke gunung Slamet. (Foto : Biantoro).

Ketua Pos Bambangan Syaiful Amrih ketika ditemui wartawan Spektroom Minggu malam (17/8) mengatakan hampir seluruh pendaki sudah turun dan mengambil kembali KTP mereka yang ditinggal di Posko Bambangan. Para pendaki gunung Slamet turun dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah yang berarti.
" Untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan posko kesehatan yang ada di pos 5 Sangyang Rangkah belum akan ditarik hingga besok siang," ujar Syaiful Amrih.

Walau momentum puncak peringatan 80 tahun kemerdekaan R.I sudah berlalu, sampai Minggu sore masih ada pendaki yang melapor dan melakukan registrasi akan naik ke puncak gunung Slamet. (Biantoro/Bin).

Berita terkait