Statistik Harus Dirasakan Langsung Manfaatnya oleh Masyarakat
Spektroom - Hari Statistik Nasional, tanggal 26 September, menjadi pengingat bahwa data bukan sekadar rangkaian angka, melainkan landasan ilmiah dalam merumuskan kebijakan publik dan menata arah pembangunan bangsa.
Tujuan statistik adalah untuk menggambarkan, merangkum, dan menyajikan data agar mudah dipahami, serta untuk mempermudah proses penarikan kesimpulan, pengujian hipotesis, dan pengambilan keputusan berdasarkan data yang ada. Statistik digunakan sebagai alat bantu dalam penelitian dan analisis berbagai fenomena untuk mendapatkan gambaran yang lebih spesifik, mengungkap pola, atau membuat prediksi yang akurat.
Kepala BPS Lumajang, M. Sonhaji, menegaskan bahwa statistik yang berdampak adalah statistik yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Hal itu disampaikannya dalam Talkshow di acara Jelita, LPPL Radio Suara Lumajang, Jumat (26/9/2025), saat memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) ke 19 tahun 2025.
“Statistik yang berdampak adalah statistik yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan data yang tepat, kita dapat menyiapkan Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi,” ujar Sonhaji.
Ia menjelaskan bahwa data statistik tidak hanya menjadi angka di atas kertas, tetapi harus menjadi alat strategis dalam perencanaan pembangunan, pengambilan keputusan, dan evaluasi program pemerintah. Dengan pemanfaatan data yang efektif, kebijakan publik dapat lebih akurat, responsif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Sonhaji menambahkan bahwa BPS Lumajang terus bersinergi dengan pemerintah daerah, instansi sektoral, lembaga non-pemerintah, serta akademisi, agar akses data lokal semakin mudah dan dapat digunakan secara optimal.
“Melalui kerja sama ini, setiap program dan kebijakan yang dibuat dapat benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Di momentum HSN yang jatuh pada tanggal 26 September 2025 ini, Sonhaji berharap seluruh pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga masyarakat menjadikan data statistik sebagai bagian aktif dalam pembangunan. Dengan demikian, perencanaan dan evaluasi program akan lebih transparan, akuntabel, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Data yang tepat bukan hanya angka, tetapi fondasi untuk membangun masyarakat yang sejahtera, Indonesia yang maju, dan bangsa yang berdaya saing tinggi,” pungkasnya. (Yul)