Terima Penghargaan Pembina Produktif, Gubernur Lampung Dinilai Mampu Tingkatkan Produktifitas Tenaga Kerja di Daerah
Spektroom - Gubernur Rahmat Mirzani Djausal kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan meraih Penghargaan Pembina Produktivitas.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Prof. Yassierli, dalam ajang Naker Inspirational Leadership Award 2025 yang digelar di Grand Ballroom Dana Rote, Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (8/12/2025)
Dalam laporannya, Sekretaris Jendral Kementrian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) RI Kris Kuntadi mengatakan Naker Inspirasional Leadership Award 2025 merupakan ajang aspresiasi Kementerian Ketenagerjaan bagi perusahaan, pengelola kawasan industri, para kepala daerah yang telah menunjukkan komitmen tinggi, dalam kepatuhan serta pengembangan dunia kerja nasional.
"Penyelenggaraan NAKER Inspirasional Leadership Award 2025 ini tidak hanya bertujuan memberikan penghargaan, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas layanan ketenagerjaan, memperkuat kepatuhan terap regulasi, serta mendorong inovasi di daerah dan dunia usaha" ujar Kris Kuntadi.
Melalui penghargaan ini, lanjut dia, diharapkan muncul lebih banyak teladan dalam implementasi kebijakan dan layanan ketenaga kerjaan.
Naker Inspirasional Leadership Award 2025 terdiri dari 6 katagori diantaranya penghargaan pemerintah provinsi, dengan tingkat intensitas dan beban kerja urusan pemerintah daerah bidang ketenagerjaan.
"Dimana kategori ini menilai komitmen dan kineja pemerintah provinsi dalam melaksanakan urusan ketenagerjaan sesuai beban kerja dan kompleksitas wilayah. Penghargaan ini bagi menjadi kategori provinsi besar, provinsi sedang, dan provinsi kecil, dan penghargaan ini diberikan kepada Gubernur sebagai apresiasi atas pelaksanaan kebijakan ketenagerjaan secara efektif" rincinya.
Diforum yang sama dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menekankan pentingnya penghargaan ini sebagai momentum untuk bersiap menghadapi tantangan yang lebih kompleks di masa depan. Ia mengingatkan bahwa Indonesia akan menghadapi situasi ketenagakerjaan yang lebih berat pada tahun 2026.
“Kita berada di akhir tahun 2025. Kita punya PR tahun 2026 yang jauh lebih berat. Produktivitas, inovasi, dan daya saing tenaga kerja kita menjadi isu utama yang akan kami jadikan fokus dalam program-program strategi Kementerian Ketenagakerjaan,” ujar Yassierli.
Menaker memaparkan bahwa produktivitas bukan sekadar angka, melainkan menyangkut cara pikir, praktik kerja, budaya, hingga sistem manajemen. Menurutnya, produktivitas berkaitan dengan kemampuan pekerja memberikan nilai tambah (value) bagi perusahaan melalui pemanfaatan teknologi dan budaya kerja terbaik.
Penghargaan ini dianugerahkan sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Pusat atas komitmen dan dukungan kuat Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dalam mendorong peningkatan produktivitas tenaga kerja di daerah.
Gubernur Lampung dinilai berhasil melaksanakan program pembinaan Sistem Manajemen Peningkatan Produktivitas dengan capaian sedikitnya 0,05% dari total perusahaan yang beroperasi di Provinsi Lampung.
Provinsi Lampung juga mencatatkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya, tiga perusahaan asal Lampung berhasil meraih penghargaan Paramakarya Tahun 2025 secara bersamaan. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Alu Cinta Padamu, PT. Bumi Menara Internusa, dan PT. Natura Perisa Aroma.
Penghargaan Paramakarya ini diberikan berdasarkan penilaian produktivitas yang mencakup inovasi, manajemen mutu, keberlanjutan, serta kontribusi ekonomi.(@Ng).
