Tes Deteksi Dini Kanker Serviks, Pemkot Ambon Libatkan PKK dan Komunitas Perempuan
Spektroom– Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Kesehatan menggandeng tim penggerak PKK dan berbagai komunitas perempuan dalam upaya pencegahan kanker serviks, salah satu penyakit mematikan yang banyak menyerang perempuan di Indonesia.
Program ini merupakan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan metode baru yang menggunakan sampel urin, bukan lagi metode lama IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon dr. Johan S. Norimarna., M.K.M menjelaskan, metode ini dinilai lebih efektif, cepat, dan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman bagi peserta pemeriksaan.
“Kalau pemeriksaan IVA butuh waktu hingga empat jam dan harus dilakukan secara manual, metode ini cukup menggunakan air seni (urin), hasilnya lebih sensitif dan bisa mendeteksi lebih dini,” jelasnya.
Ia menambahkan, sejak tahun 2015, Pemerintah Kota Ambon rutin melaksanakan pemeriksaan IVA dengan rata-rata 1.500 peserta setiap tahun. Namun, seiring perkembangan teknologi, kini pihaknya beralih ke metode berbasis urin yang dianggap lebih akurat dan praktis.
Data Dinas Kesehatan menunjukkan, setelah pandemi COVID-19, cakupan pemeriksaan baru mencapai sekitar 15 persen dari total sasaran perempuan di Kota Ambon. Dari angka tersebut, 2 persen ditemukan berisiko tinggi, dan 15 persen dari kelompok risiko tinggi dinyatakan positif setelah pemeriksaan lanjutan.
“Karena sering kali gejalanya tidak terlihat, pemeriksaan ini penting agar bisa dilakukan penanganan dini sebelum penyakit berkembang lebih parah,” tambahnya.
Pemerintah berharap, melalui keterlibatan aktif PKK dan komunitas perempuan di kelurahan dan desa, sosialisasi tentang pentingnya pemeriksaan kanker serviks dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.(EM)