Tiga Kampus Islam Bersatu! UIN Malang Pimpin Konsorsium Besar Percepatan Fakultas Kedokteran PTKIN
Spektroom — Peta penguatan pendidikan tinggi Islam di Indonesia bergerak makin dinamis. Dua perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) sekaligus—UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri—resmi meneken nota kesepahaman (MoU) dengan UIN Maulana Malik Ibrahim MalangMalang, Senin ( 1/12/2025).
Penandatanganan yang berlangsung di kampus UIN Malang ini menjadi momen bersejarah, membuka jalan besar bagi akselerasi pendirian Fakultas Kedokteran UIN Bandung.
Rektor UIN Bandung, Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag., mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan kelanjutan dari komunikasi panjang yang telah terjalin lama.
“Ini sebenarnya pembicaraan lama. Kita sering bertemu, termasuk di Bali. Hari ini semua pimpinan saya ajak untuk menindaklanjuti secara serius,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran di UIN Bandung menjadi kebutuhan mendesak, mengingat Jawa Barat berpenduduk 50 juta jiwa dan membutuhkan tenaga medis berkualitas.
“Ini kontribusi PTKIN terhadap prioritas nasional di bidang kesehatan,” tegasnya.
Rosihon sekaligus menyampaikan apresiasi kepada UIN Malang yang bersedia menjadi pembina. “Kita saling menguatkan, bukan bersaing.”
Sementara itu, Rektor UIT Lirboyo, Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc., M.A., menekankan bahwa hubungan kultural antara Lirboyo dan UIN Malang sudah terbangun sejak lama. Banyak santri Lirboyo melanjutkan studi di UIN Malang, bahkan dosen-dosen kampus hijau itu rutin mengajar di UIT.
“Hampir tiap semester ada dosen UIN Malang yang memberi kuliah. Kolaborasi ini tinggal melanjutkan tradisi baik itu,” tuturnya.
Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., menyambut hangat kerja sama trilateral ini. Ia menegaskan bahwa MoU tersebut bukanlah acara seremonial belaka.
“Kami ingin memberikan yang terbaik. Kerja sama ini harus berdampak nyata bagi institusi kita,” ujarnya.
Prof. Ilfi turut memaparkan progres pembangunan Kampus 3 UIN Malang di Kota Batu, termasuk Gedung Fakultas Kedokteran modern yang didesain menampung 1.600 mahasiswa dengan fasilitas laboratorium mutakhir, ruang kuliah nyaman, dan rooftop café untuk menunjang proses belajar.
Ketiga PTKIN sepakat bahwa kolaborasi ini akan mendorong lahirnya berbagai program penguatan kapasitas kelembagaan, mulai dari percepatan pendirian Fakultas Kedokteran, pertukaran dosen dan mahasiswa, riset kolaboratif, hingga program akademik lain yang berdampak luas bagi pembangunan nasional.
Acara ditutup dengan doa dan sesi foto bersama, menandai awal babak baru sinergi PTKIN untuk memperkuat pendidikan kedokteran dan kesehatan di Indonesia.