Tim Pelaksana PPK Ormawa Perisai UMI Makassar Olah Kulit Tiram Jadi Filter Air di Desa Ampekale Maros

Reporter: M. Yahya Patta

Tim Pelaksana PPK Ormawa Perisai UMI Makassar Olah Kulit Tiram Jadi Filter Air di Desa Ampekale Maros

Spektroom - Desa Ampekale, Dusun Binangsangkara, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Marros, Sulawesi Selatan, 6 Oktober 2025 menjadi lokasi inovasi pemanfaatan limbah kulit tiram oleh Tim PPK Ormawa Perisai Universitas Muslim Indonesia UMI. PPK Ormawa adalah Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan.

Kulit tiram yang selama ini hanya menumpuk, oleh Tim PPK Ormawa diolah menjadi filter air sederhana karena tiram memiliki kandungan kalsium karbonat (CaCo3) yang mampu menyeimbangkan pH sekaligus menyaring kotoran di dalam air.

Program ini hadir dari permasalahan nyata di masyarakat setempat yang kekurangan akses air bersih. Banyak warga mengandalkan air dari empang untuk mandi dan mencuci, meskipun kondisi terlihat keruh dan secara fisik tidak layak digunakan. Beberapa warga bahkan mengeluhkan masalah kesehatan, seperti gatal-gatal pada kulit. Melalui inovasi filtrasi air berbasis kulit tiram, Tim PPK Ormawa UMI berharap dapat memberikan solusi tepat guna sekaligus dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan limbah lokal.

Adapun rangkaian kegiatan yang Tim PPK Ormawa lakukan yaitu observasi awal, sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, pendampingan, hingga evaluasi bersama masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya mengenalkan teknologi, tetapi juga mengedukasi masyarakat agar dapat mempraktikkan secara mandiri pembuatan filter air dari kulit tiram.

Ketua Tim PPK Ormawa UMI Evy Luthfiani menjelaskan, “Kami ingin memberitahu bahwa permasalahan air bersih dapat diatasi dengan memanfaatkan potensi lokal. Kulit tiram yang selama ini dianggap limbah bisa dimanfaatkan menjadi bahan utama dalam proses pembuatan filter air. Harapannya dengan adanya pelatihan ini masyarakat bisa menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari.”

Dengan adanya inovasi ini, tim berharap masyarakat Desa Ampekale tidak lagi bergantung kepada sumber air yang tidak layak, melainkan mampu mengolah limbah, menjadi berkah yang bermanfaat bagi kesehatan dan kuliatas hidup mereka.

Berita terkait

171 Korban Runtuhnya Bagunan Musala Ponpes Al Khoziny, 104 Orang Selamat 67 Meninggal Dunia.

171 Korban Runtuhnya Bagunan Musala Ponpes Al Khoziny, 104 Orang Selamat 67 Meninggal Dunia.

Spektroom - Evakuasi dan pembersihan reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, telah berakhir. Selasa (7/10/2025) pagi, dua unit Wheel Loader terakhir meninggalkan lokasi, menandai berakhirnya Operasi berat yang selama lima hari terakhir menjadi pusat perhatian publik. Suasana di lokasi reruntuhan kini mulai lengang. Dump truk yang sebelumnya hilir-mudik

Agus Suyono, Buang Supeno
Bangun Pesantren Harus Ada Pendampingan Teknis Dari Kementerian PU

Bangun Pesantren Harus Ada Pendampingan Teknis Dari Kementerian PU

Spektroom — Keamanan dan Legalitas bangunan Pondok Pesantren diseluruh Indonesia dipastikan keamanan nya. Hal itu ditegaskan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo usai menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (7/10/2025). Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah konkret pemerintah dalam menindaklanjuti

Nurana Diah Dhayanti