Tim SAR Pertimbangkan Gunakan Alat Berat Untuk Evakuasi Korban Di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.
Spektroom - Upaya pencarian korban musibah ambruknya musala tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, memasuki hari keempat, Kamis (2/10) pagi.
Setelah pencarian manual berhasil mengevakuasi beberapa korban selamat, Tim SAR Gabungan mulai membahas Opsi penggunaan Alat Berat, karena sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit menegaskan, langkah tersebut baru akan dilakukan setelah mempertimbangkan banyak hal, termasuk masukan dari keluarga korban.
Menurutnya, sejak Rabu (1/10) malam hingga Kamis (2/10) dini hari, berbagai metode sudah dicoba. Mulai dari isyarat verbal sampai penggunaan Sound Detector, namun tidak ada respons tanda kehidupan.
"Untuk itu, kami siapkan opsi penggunaan alat berat, meski saat ini pencarian masih dilakukan manual sampai golden time berakhir,” tutur Nanang, Kamis (2/10).
Menurutnya, Rapat Koordinasi dengan Stakeholder terkait digelar untuk memastikan setiap langkah evakuasi berjalan dengan aman, tepat, dan penuh kehati-hatian.
“Semua proses harus hati-hati. Kami tetap prioritaskan keselamatan tim di lapangan, sekaligus menghormati keberadaan korban yang masih ada di dalam reruntuhan,” tegasnya.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan Relawan masih melanjutkan pencarian secara manual dan visual hingga Kamis pagi. Di sisi lain, keluarga korban tampak memadati Posko Gabungan, menanti kabar terbaru dari lapangan dengan penuh harap.
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jawa Timur memastikan sudah berhasil mengidentifikasi empat jenazah korban yang lebih dulu ditemukan dari reruntuhan musala tersebut. ( Agus Suyono)