UB Jadi Poros Revolusi Pembelajaran! Guru Bahasa Inggris Indonesia Didorong Kuasai AI dan Deep Learning
Spektroom - Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., memberikan apresiasi tinggi atas langkah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, yang berencana menekankan pembelajaran bahasa Inggris mulai tingkat sekolah dasar (SD).
Menurutnya, kebijakan tersebut sejalan dengan semangat Universitas Brawijaya dalam menyiapkan generasi unggul yang memiliki daya saing global.
“Kami sangat mengapresiasi gerakan Menteri Pendidikan. Dengan pembelajaran bahasa Inggris sejak SD, kemampuan komunikasi internasional generasi Indonesia akan semakin baik. Ke depan, kita tidak hanya menjadi pendengar, tapi juga banyak berbicara dan berkontribusi di panggung dunia,” tegas Prof. Widodo.
Di sela-sela The 71st TEFLIN International Confrence (Day 2), Kamis ( 9/10/2025 ).
Ia menambahkan penguasaan bahasa Inggris yang kuat akan membuka peluang lebih luas bagi anak muda Indonesia dalam dunia akademik, riset, dan industri global.
Dalam pandangan Prof. Widodo, penguatan bahasa Inggris sejak dini bukan hanya soal bahasa, tetapi juga soal membangun kepercayaan diri bangsa.
Bahasa Inggris adalah jembatan menuju kolaborasi global dan alat diplomasi pengetahuan yang akan membuat Indonesia semakin diperhitungkan di dunia internasional.
Rektor UB itu juga menekankan pentingnya integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Menurutnya, AI harus menjadi sarana untuk memperkuat kemampuan berpikir kritis dan kreatif, bukan menggantikan peran guru di ruang belajar.
“AI bisa mempercepat proses belajar, tetapi nilai kemanusiaan tetap harus dijaga. Guru dan dosen adalah inspirator, bukan sekadar pengajar. UB ingin melahirkan generasi yang menguasai teknologi sekaligus memiliki karakter kuat dan empati sosial,” pungkasnya.
Konferensi yang berlangsung hingga Jumat (10/10/2025) ini menghadirkan sesi plenary, parallel sessions, workshop, dan panel diskusi.
Melalui kolaborasi akademik lintas negara, UB berharap TEFLIN 2025 menjadi tonggak lahirnya generasi pendidik baru yang cakap digital, berpikir kritis, dan berjiwa global.( Eno).