UIN KHAS Jember Adopsi Sistem “SIMIRA” UIN Malang, Langkah Maju Menuju Pemilwa Digital dan Berintegritas
Spektroom – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menjadi rujukan inovasi kampus di Indonesia. Kali ini, UIN Maulana Malik Ibrahim menerima kunjungan studi banding (benchmarking) dari UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember yang ingin memperdalam sistem Pemilu Raya Mahasiswa (Pemilwa) berbasis e-vote.
Rombongan UIN KHAS Jember yang berjumlah 15 orang dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama (WR 3), Khoirul Faizin, dan disambut hangat oleh WR III (Bidang Kemahasiswaan): Prof. Dr. H. Triyo Supriyatno, M.Ag, di Ruang Sidang Gedung Ir. Soekarno lantai 3, Kamis (9/10/2025).
Sinergi dan Kedamaian dalam Pemilwa
Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Triyo Supriyatno, M.Ag, menegaskan bahwa kegiatan benchmarking ini bukan sekadar pertukaran pengalaman, tetapi juga langkah nyata membangun tradisi demokrasi kampus yang damai.
“Pada intinya, pelaksanaan Pemilwa harus mengedepankan suasana sejuk dan damai,” ujarnya.
“Ini sejalan dengan visi Menteri Agama yang menekankan pentingnya menjaga kerukunan di lingkungan kampus.” lanjutnya.
Sementara itu, Khoirul Faizin menyampaikan alasan pihaknya memilih UIN Malang sebagai tujuan studi banding.
“Kami sedang menyiapkan penerapan e-vote dalam Pemilwa mendatang. Karena itu, kami belajar dari UIN Malang yang telah berpengalaman dan sukses menjalankan Pemilwa berbasis IT dengan sistem yang transparan dan efisien,” ungkapnya.
“SIMIRA”: Inovasi Digital Pemilwa UIN Malang
Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi aplikasi “SIMIRA” (Sistem Informasi Pemilihan Raya), platform e-vote andalan UIN Malang yang telah digunakan selama enam tahun terakhir.
Tim dari Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) yang diwakili Riwayatul Mahya menjelaskan, sistem ini memungkinkan mahasiswa memberikan suara secara daring dari mana pun berada.
Hasilnya, tingkat partisipasi mahasiswa dalam Pemilwa meningkat signifikan — bahkan pernah mencapai lebih dari 70%, angka yang tergolong tinggi untuk skala pemilihan mahasiswa nasional.
Keberhasilan ini membuat UIN KHAS Jember semakin yakin untuk mengadopsi sistem serupa.
“Kami ingin membawa semangat digitalisasi dan transparansi ke kampus kami, dengan tetap menjaga nilai-nilai demokrasi dan kebersamaan,” tambah Khoirul.
Dengan kolaborasi dan inovasi semacam ini, UIN Malang kembali membuktikan diri sebagai kampus pelopor dalam menghadirkan Pemilwa modern, transparan, dan penuh kedamaian, sekaligus menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi Islam lain di Indonesia.(Eno).