UKW ke-59 Meledak Antusias! PWI Malang Raya Jadi Lumbung Wartawan Kompeten se-Jawa Timur
Spektroom — Pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Malang Raya kembali mencetak sejarah.
Kegiatan yang digelar di Kampus C Universitas Insan Budi Utomo (UIBU) Malang pada Jumat (28/11/2025) itu resmi dibuka Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, dan diikuti 36 peserta dari berbagai daerah, bahkan hingga Kalimantan.
Momentum ini menjadi babak baru peningkatan profesionalisme jurnalis di Kota Malang.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya UKW yang dinilai sangat berpengaruh terhadap kualitas ekosistem media di wilayahnya.
Ia menyebut lebih dari 50 persen wartawan di Malang telah mengikuti UKW, sebuah capaian yang menurutnya “layak diacungi jempol”.
“Dengan jumlah ini, saya optimistis iklim kondusif Kota Malang dapat terus terjaga. Ini bukti nyata bahwa pemberitaan konstruktif benar-benar lahir dari jurnalis berkompeten,” ungkap Wahyu.
Ia menambahkan, tantangan terbesar yang kini dihadapi adalah derasnya arus informasi dari media sosial yang kerap menebar kabar simpang siur.
Peran wartawan sebagai pelurus informasi, menurutnya, semakin vital untuk menjaga ruang publik tetap sehat.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, memaparkan perkembangan signifikan UKW di wilayahnya.
Ia menyebut PWI Jatim telah berhasil mengantarkan sekitar 1.700 wartawan tersertifikasi kompeten—dan lebih dari separuhnya berasal dari PWI Malang Raya.
Namun Lutfil juga menyoroti kesenjangan kompetensi secara nasional.
Dari 52 ribu media dan sekitar 200 ribu wartawan di Indonesia, baru sekitar 30 ribu yang telah tersertifikasi.
“Dengan kondisi seperti ini, saya memperkirakan Indonesia butuh 30 tahun lagi untuk menjadikan seluruh wartawannya kompeten,” ujarnya.
Ia berharap peserta UKW ke-59 ini bersyukur atas kesempatan yang diperoleh dan mengikuti ujian dengan sungguh-sungguh agar semua dapat lulus.
Ketua PWI Malang Raya Cahyono menjelaskan bahwa UKW kali ini digelar dalam enam kelas—tiga kelas Muda, dua Madya, dan satu Utama. Meski sempat tertunda akibat dualisme kepemimpinan di tubuh PWI Pusat, UKW akhirnya dapat terselenggara setelah konflik internal tersebut terselesaikan dengan dukungan Ketua PWI Jawa Timur.
Cahyono menegaskan komitmen PWI Malang Raya untuk terus meningkatkan kualitas wartawan. Sebagai bentuk keseriusan, seluruh peserta UKW tidak dipungut biaya.
Mekanisme ini membuat animo peserta melonjak, bahkan hingga mengundang pendaftar dari Bontang, Kalimantan.
“Jangan sampai jurnalis yang bertugas di Malang tidak kompeten. UKW gratis ini adalah komitmen kami,” tegasnya.
Dengan terselenggaranya UKW ke-59 ini, PWI Malang Raya kembali menegaskan posisinya sebagai barometer peningkatan kompetensi jurnalis di Indonesia.
Di tengah gempuran hoaks dan derasnya arus informasi digital, UKW menjadi benteng penting dalam menjaga kualitas pemberitaan dan kepercayaan publik.