Universitas Jember Juarai Kompetisi Nasional Ajang Bergengsi SOBAT Competition 2025
Spektroom – Tim PURETIC Mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) berhasil meraih Juara 1 Kategori Inovasi Umum Tingkat Universitas/Politeknik dalam ajang bergengsi SOBAT Competition 2025.
Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh PT United Tractors Tbk tersebut, tim UNEJ berhasil mengungguli finalis lain dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang meraih Juara 2, Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai Juara 3, dan Politeknik Negeri Padang yang menyabet Juara Favorit.
Kompetisi yang mengusung tema “Membangun Sumber Daya Manusia Unggul dan Adaptif dalam Mewujudkan Keberlanjutan” ini diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia, rangkaiannya berlangsung dari Juni hingga Oktober dan acara puncak pada 16 Oktober 2025.
Tim PURETIC, yang digawangi oleh Putri Ayu Salsabila (Fakultas Teknik) sebagai ketua dan Mochamad Raihan (Fakultas Teknologi Pertanian) sebagai anggota, sukses memukau dewan juri dengan inovasi mereka yang berjudul PURETIC (Pure Water Treatment with Integrated Control). Inovasi ini merupakan sistem filtrasi multimedia berbasis Internet of Things (IoT) yang dirancang khusus untuk optimalisasi pengolahan air limbah dari usaha laundry.

Inovasi PURETIC ini menggabungkan sistem filtrasi alami dengan teknologi modern. Secara spesifik, PURETIC bekerja dengan menyaring air limbah laundry melalui berbagai media alami seperti pasir, zeolit, arang aktif, dan gravel. Keunggulannya tidak hanya berhenti di situ; alat ini juga dilengkapi dengan sistem kontrol IoT yang memungkinkan pemantauan kualitas air hasil filtrasi secara otomatis. Selain itu, PURETIC dirancang untuk mudah dirakit dan digunakan, berbiaya rendah, dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh pengguna.
Putri Ayu Salsabila, ketua tim saat ditemui di Kampus Tegalboto Senin (10/11/2025), menjelaskan bahwa ide PURETIC lahir dari keprihatinan mereka terhadap lingkungan sekitar.
“Inovasi ini berawal dari kepedulian kami melihat air bekas laundry yang seringkali langsung mengalir ke selokan tanpa penyaringan. Dari situ, kami tergerak untuk menciptakan alat filtrasi limbah yang tidak hanya efektif, tetapi juga murah, ramah lingkungan, dan mudah digunakan oleh masyarakat,” ujar Putri, dilansir dari laman Universitas Jember, Selasa (11/11/2025).

Perjuangan tim PURETIC untuk meraih gelar juara cukup terjal. Mereka harus melalui proses seleksi yang sangat ketat, bersaing dengan ribuan proposal inovasi lainnya.
“Persaingannya sangat ketat. Pada seleksi awal abstrak saja, ada sekitar 1000-an peserta. Kemudian, kami lolos untuk seleksi pendanaan, di mana hanya diambil 5 tim per kategori, dan kami salah satunya,” jelas Putri.
Di babak final, mereka bersaing dengan inovasi-inovasi unggulan dari perguruan tinggi ternama seperti ITB, UGM, dan Undip.
Proses pengembangan PURETIC memakan waktu kurang lebih 5 bulan, mulai dari tahap ideasi hingga menjadi prototipe yang fungsional. Selama proses tersebut, tim mendapat bimbingan penuh dari dosen mereka.
“Kami sangat bersyukur didampingi oleh dosen pembimbing kami, Bapak Dani Hari Tunggal Prasetyo, S.T., M.T., yang sangat membantu dan mendukung, mulai dari memberi arahan terkait ide hingga masukan dalam pembuatan alat,” tambah Putri.

Bagi Putri dan Raihan, yang kini sama-sama menempuh semester 7, kunci keberhasilan mereka adalah manajemen waktu yang baik dan cara pandang yang tepat.
“Tips dari kami, jangan jadikan lomba sebagai beban, anggap saja sebagai kebutuhan tahunan. Ide bisa dicari dari kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Kemenangan PURETIC diharapkan tidak hanya menjadi kebanggaan almamater, tetapi juga menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya, berinovasi, dan peka terhadap permasalahan di masyarakat. (Yul/dil/fzn)