Webinar Orientasi SSK, Pastikan Gen-Z Siap Masuk Pendidikan Tinggi
Spektroom - Direktorat Pengelolaan Kerja Sama Pendidikan Kependudukan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukkan dan Keluarga Berencana (Kemendukbangga/BKKBN), Menggelar Webinar Orientasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) jenjang SMP, Selasa (21/10/2025).
Webinar tersebut sebagai upaya meningkatkan pemahaman pengetahuan, sikap dan perilaku Siswa/Siswi tentang pembangunan berwawasan kependudukan serta memperluas cakupan pelaksanaan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Kemendukbangga/BKKBN Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si., M.Eng. mengatakan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukkan dan Keluarga Berencana (KemendukbanggBKKBN) mempunyai program Sekolah Siaga Kependudukan.
Program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak Gen Z setingkat SMP, untuk betul-betul siap masuk ke SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Mereka betul-betul siap menghindari berbagai macam hal yang mengancam masa depan mereka, yang ujung-ujungnya juga bisa mengancam masa depan bangsa ini." ujar Bonivasius Prasetya.
Sekolah Siaga Kependudukan ini, lanjut dia, tidak mengambil tupoksi dari Kementerian Dikdasmen. Justru ini membantu, menguatkan kepala sekolah, guru SMP serta Dinas Pendidikan dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).
"SSK ini saling menguatkan dan sangat membantu, agar masa depan anak-anak kita, terutama yang saat ini yang kita adakan webinar-nya di SMP, itu betul-betul menjadi masa depan yang baik bagi dirinya dan juga bagi bangsa ini.
Bonivasius Prasetya menambahkan, SSK membantu Dinas Pendidikan dengan cara mengintegrasikan materi pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana ke dalam pembelajaran di sekolah.
Kalau dulu zaman saya dulu, yang namanya materi kependudukan itu hanya tabel-tabel, grafik-grafik. Nah, sekarang bukan itu. Tapi
"Bagaimana komunikasi, informasi, edukasi terkait dengan kependudukan, pembangunan keluarga dan keluarga berencana, masuk menjadi bagian kehidupan yang menguatkan dan menyiapkan Siswa SMP untuk beranjak dewasa dan masuk kejenjang pendidikan yang lebih tinggi" pungkasnya.
Tidak Terlepas Dari Proses Demografi
Senada dengan Bonivasius Prasetya Ichtiarto, Direktur Pengelolaan Kerja Sama Pendidikan Kependudukan, Direktorat Pengelolaan Kerja Sama Pendidikan Kependudukan Kemendukbangga/BKKBN I Made Yudhistira Dwipayana, dalam makalahnya "Membangun Generasi Muda Berwawasan Kependudukan Menuju Indonesia Emas 2045" menyebutkan, Sekolah Siaga Kependudukan menjadi salah satu program strategis yang bisa diadopsi atau diintegrasikan dalam kegiatan belajar mengajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Sejatinya menyiapkan Generasi Emas dengan ciri-ciri Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, berbudaya, dan menguasai IPTEK tidak dapat dilakukan dengan mudah, upaya, intervensi, dan kolaborasi dibutuhkan agar semua pihak yang mengintervensi soal sumber daya manusia bisa bergotong royong untuk menyiapkan SDM mencapai kriteria Generasi Emas" terang Yudhistira.
Pembangunan atau dinamika kependudukan, lanjutannya, tidak terlepas dari proses demografi seperti kelahiran, kematian, perpindahan atau migrasi.
Dinamika kependudukan juga tidak terlepas dari proses sosial-ekonomi dan luaran dari sosial-ekonomi dan lingkungan.
Hal yang terkait dengan sosial-ekonomi dan lingkungan, lanjut Yudhistiraz meliputi konsumsi barang dan jasa, kesehatan, investasi, pemanfaatan pengelolaan sumber daya, tabungan, investasi, serta status kesehatan, pendidikan, dan lainnya dalam pembangunan kependudukan itu sendiri.
"Siklus pembangunan kependudukan ini akan terus bergerak dan saling mempengaruhi." pungkasnya.(@Ng).