Akselerasi Inklusi Keuangan Khusus Perempuan
Akselerasi Inklusi Keuangan
Spektroom – Perempuan di Kalimantan Barat punya peran penting bukan hanya dalam keluarga, tapi juga dalam ekonomi. Menyadari hal itu, Institut Shanti Bhuana (ISB) Bengkayang menggelar Kelas Belajar Program Akselerasi Inklusi Keuangan untuk Perempuan.
Kegiatan ini diikuti 79 mahasiswi dan dikemas dengan metode pembelajaran yang interaktif. Mulai dari diskusi partisipatif, studi kasus, simulasi keuangan, permainan edukatif, hingga presentasi kelompok.
Semua dirancang agar peserta lebih mudah memahami materi yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari.
Kepala Pusat Karir dan Alumni ISB sekaligus dosen, Dr. Sabinus Beni, menjelaskan program ini dibuat untuk mempercepat inklusi keuangan, khususnya bagi perempuan.
Tujuan utamanya agar perempuan punya keterampilan dalam mengelola keuangan keluarga maupun usaha. Dengan begitu, mereka bisa lebih sejahtera dan mandiri,” ujarnya saat ditemui media, Jumat (03/10/2025).
Materi yang disajikan pun cukup lengkap. Peserta diajak mengenal kondisi dan refleksi keuangan pribadi, belajar mengubah mimpi menjadi cita-cita yang terukur secara finansial, mengenal lembaga keuangan resmi, cara menabung dan menghitung target tabungan, hingga pentingnya kesetaraan gender dalam rumah tangga.
Tak hanya itu, ada juga topik soal pengeluaran dan penganggaran, mengelola aset produktif, serta memahami cara bijak berutang. Kemampuan ini menjadi fondasi penting agar perempuan bisa membangun ketahanan ekonomi keluarga.
ISB Bengkayang berharap kelas belajar ini bisa menjadi pemantik lahirnya gerakan inklusi keuangan berbasis komunitas. Artinya, pengetahuan yang didapat peserta tidak berhenti di ruang kelas, tetapi bisa dibagikan dan dipraktikkan di lingkungan masing-masing.
Jika semakin banyak perempuan yang melek keuangan, bukan tidak mungkin akan tercipta ekosistem ekonomi yang lebih adil, mandiri, dan tangguh di Kalimantan Barat.
Selain memperluas wawasan soal keuangan, mereka juga diajak lebih percaya diri dalam mengambil keputusan finansial. Dengan cara ini, perempuan tidak hanya menjadi pengatur rumah tangga, tetapi juga motor penggerak ekonomi yang nyata.