Anak Kebablasan Gawai, Tantangan Orang Tua Era Digital

Anak Kebablasan Gawai, Tantangan Orang Tua Era Digital
Ilustrasi "Mengabaikan tugas sekolah"

Spektroom - Penggunaan gawai oleh anak-anak merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari di era digital saat ini. Meskipun gawai dapat memberikan manfaat jika digunakan dengan bijak. Namun jika penggunaannya berlebihan dan tanpa pengawasan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti kecanduan dan gangguan perkembangan sosial-emosional.

Beberapa cirinya meliputi obsesi terhadap gawai, mengabaikan tugas sekolah, gangguan tidur, menurunnya interaksi sosial, serta emosi yang tidak stabil seperti mudah marah atau cemas saat gawai diambil.

Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan, memberikan beberapa rekomendasi praktis bagi orang tua dalam menghadapi tantangan penggunaan gawai oleh anak:

Batasi durasi penggunaan gawai

American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa anak usia prasekolah sebaiknya tidak menggunakan gawai lebih dari satu jam per hari. Orang tua perlu menetapkan jadwal penggunaan gawai yang konsisten dan sesuai dengan usia anak.

Pilih konten yang sesuai

Pastikan anak hanya mengakses konten yang sesuai dengan usianya. Gunakan aplikasi dan platform yang memiliki fitur pengawasan orang tua (parental control).

Libatkan anak dalam aktivitas non-digital

Ajak anak untuk melakukan berbagai aktivitas yang melibatkan interaksi langsung, seperti bermain di luar ruangan, membuat kerajinan tangan, atau membaca buku bersama.

Tingkatkan kualitas interaksi keluarga

Luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak tanpa gangguan gawai. Hal ini penting untuk membangun kedekatan emosional antara orang tua dan anak.

Jadilah contoh yang baik

Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Oleh karena itu, orang tua perlu menunjukkan perilaku yang bijak dalam penggunaan gawai, seperti tidak terlalu sering menggunakan ponsel saat bersama anak.

Membatasi durasi penggunaan, serta mengawasi konten yang diakses anak, risiko kecanduan gawai dapat diminimalkan. Selain itu, gaya pengasuhan yang penuh kasih sayang dan dukungan emosional terbukti efektif dalam membangun karakter positif pada anak.

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan mengajak para orang tua di seluruh Indonesia untuk meluangkan waktu minimal 200 menit setiap hari tanpa gawai bersama anak.

Ajakan ini Ia sampaikan dalam kegiatan Festival Liter-Aksi CIA (Cahaya Inspirasi Anak) 2025 di Jakarta. Senin (6/10/2025)

Melalui tema bincang wicara "Main yang Lebih Sehat", Veronica menekan upaya memperkuat peran keluarga dalam menumbuhkan kedekatan emosional dan pola asuh yang positif pada era digital. Menurut dia, jika dari kecil anak dibiasakan tanpa gawai, mereka akan tumbuh tanpa ketergantungan terhadap gawai.

"Membangun kebiasaan positif dari rumah menjadi kunci utama dalam membentuk karakter anak" ujarnya

Berita terkait