Antisipasi Korban Jiwa, Disporapar Bengkayang Perketat Pengawasan Wisata Alam

Spektroom – Kasus meninggalnya pengunjung disejumlah destinasi wisata alam di Kabupaten Bengkayang menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Bengkayang melakukan langkah tegas dalam penanganan dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terus berulang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disporapar Bengkayang, Francisca Cynthia Ento, Kamis (21/8/2025) menjelaskan, beberapa kasus wisatawan meninggal dunia terjadi di lokasi wisata perbukitan, seperti Bukit Jamur dan Gunung Bawang, serta kawasan air terjun Riam Merasap dan Riam Pangar. Kondisi medan yang curam, batu licin, hingga arus deras menjadi faktor risiko yang harus diwaspadai para pengunjung.
“Langkah awal yang kami lakukan adalah mengevaluasi sistem pengelolaan objek wisata, khususnya yang dikelola oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Kami juga memasang papan imbauan agar wisatawan selalu mengutamakan keselamatan, berhati-hati, dan tidak mengabaikan potensi bahaya di lapangan,” jelasnya.
Kabupaten Bengkayang memang dikenal memiliki kekayaan alam luar biasa. Data Disporapar mencatat, terdapat 156 Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD) tersebar di 48 destinasi wisata dan 24 Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD). Objek wisata itu meliputi kawasan laut, air terjun, pegunungan, wisata buatan hingga desa wisata.
Menurut Francisca, dengan jumlah destinasi yang begitu banyak, pihaknya tak bisa bekerja sendiri. Karena itu, Disporapar menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, seperti BPBD, Dinas Perhubungan, kepolisian, terutama saat periode libur panjang maupun libur hari besar.
Lebih jauh, sinergi juga dilakukan dengan Basarnas Kalimantan Barat melalui program latihan bersama Pokdarwis. “Kami akan menggelar kegiatan kontinjensi sekaligus refresh penanggulangan kecelakaan di destinasi wisata pada bulan September 2025. Kegiatan ini melibatkan latihan pencarian dan pertolongan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat sekaligus kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat,” tambahnya.
Disporapar berharap, langkah-langkah antisipasi ini dapat menekan angka kecelakaan wisata dan memberikan rasa aman kepada pengunjung. Francisca juga mengimbau para wisatawan untuk tidak hanya berfokus pada keindahan alam, tetapi juga memperhatikan keselamatan diri serta mematuhi rambu-rambu peringatan.
“Pariwisata harus tetap menjadi sumber kebahagiaan, bukan duka. Dengan kerja sama dan kesadaran semua pihak, kita bisa menghadirkan destinasi wisata Bengkayang yang aman dan nyaman bagi semua,” tutup Francisca. (RRE/Apolowelly)