Anugerah Keterbukaan Informasi 2025: Pemprov Kalbar Dorong Penguatan Layanan Publik
Spektroom –Ajang Apresiasi Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Provinsi Kalbar kembali digelar, Jumat malam (14/11/2025) di Pendopo Gubernur jalan A.Yani Pontianak.
Adalah sebuah momentum tahunan yang bukan hanya menjadi seremoni penghargaan, tetapi panggung evaluasi bagi seluruh badan publik di daerah.
Gubernur Kalbar, Ria Norsan, dalam sambutannya dengan pesan yang terasa kuat bagi seluruh peserta.
Ia menegaskan bahwa ketatnya proses penilaian bukan sekadar formalitas.
“Penilaian ini adalah dorongan bagi dinas, badan, BUMD, dan perusahaan daerah untuk terus meningkatkan pelayanan informasi,” ujarnya.
Nada suaranya menekankan bahwa upaya transparansi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan.
Ia juga menyinggung instansi yang belum berhasil meraih penghargaan tahun ini.
Menurutnya, kesempatan tetap terbuka lebar.
“Tahun depan masih ada.
Tingkatkan komitmen agar informasi yang disampaikan benar-benar bermanfaat dan transparan bagi masyarakat,” katanya menambahkan.
Di balik gemerlap acara, ada pesan besar yang ingin ditegakkan: Keterbukaan informasi bukan soal menghasilkan laporan, tetapi tentang menghadirkan dampak bagi publik.
Hal itu pula yang ditekankan Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP), Donny Yoesgiantoro.
Dalam penyampaiannya, ia menyoroti bahwa keberhasilan keterbukaan informasi tidak boleh berhenti pada pencapaian administratif.
“Output sudah ada, tetapi outcome-nya yang harus dirasakan masyarakat.
Apakah pencapaiannya benar atau tidak, itu publik yang menilai,” ujarnya.
KIP, lanjut Donny, menggunakan standar ketat melalui PERKI Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang tidak hanya menilai kelengkapan data, tetapi juga inovasi layanan, kesiapan sarana-prasarana, hingga komitmen digitalisasi.
“Apa yang dihasilkan harus sinkron dengan apa yang dicapai,” tegasnya.
Salah satu hal yang paling mencuri perhatian malam itu adalah dukungan langsung dari para kepala daerah.
Kehadiran Gubernur, Bupati, dan Wali Kota dianggap sebagai sinyal bahwa budaya transparansi mendapatkan ruang serius di jajaran pemerintah.

Di tengah deretan penerima penghargaan, RRI Pontianak turut menjadi sorotan setelah meraih Penghargaan Khusus atas Prakarsa Publikasi dan Literasi Keterbukaan Informasi Publik 2025.
Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas perannya yang konsisten dalam memperluas literasi publik, terutama terkait pentingnya akses informasi yang terbuka dan dapat dipercaya.
Malam penghargaan itu pun ditutup dengan pesan yang nyaris sama dari seluruh pemangku kepentingan: keterbukaan informasi adalah perjalanan panjang, dan setiap langkah kecil menuju transparansi adalah kemenangan bagi masyarakat Kalimantan Barat