Bahasan: Budaya dan Bahasa Daerah Harus Jadi Jati Diri Anak-anak Pontianak
Spektroom – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, optimis bahasa dan budaya daerah di Kota Pontianak akan terus lestari.
Keyakinan itu ia sampaikan saat menutup Selebrasi Penutupan Lomba Pengembangan IPTEK dan Bahasa tingkat SD dan SMP se-Kota Pontianak, yang digelar oleh UPT Pusat Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Bahasa di Pontianak Convention Center (PCC), Selasa (07/10/2025).
Bahasan menilai, semangat dan antusiasme para pelajar dalam mengikuti lomba menunjukkan bahwa generasi muda Pontianak memiliki kepedulian besar terhadap bahasa dan budaya daerahnya. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut agar semakin banyak anak-anak mengenal dan mencintai akar budayanya sendiri.
“Melihat antusiasme peserta di lomba ini, saya yakin dan optimis budaya dan bahasa daerah kita akan terus lestari. Mempertahankan khazanah budaya daerah itu penting, karena merupakan bagian dari kekayaan budaya nasional yang harus terus kita jaga,” ujar Bahasan.
Menurutnya, bahasa dan budaya daerah bukan sekadar warisan, tapi juga identitas yang membentuk karakter generasi muda. Karena itu, pengenalannya harus dimulai sejak dini agar anak-anak tumbuh dengan rasa bangga terhadap jati diri daerahnya.
“Itu akan menjadi jati diri mereka, Kalau sejak kecil sudah mencintai bahasa dan budaya sendiri, anak-anak kita tidak akan mudah terpengaruh budaya asing yang tidak bermanfaat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak, Sri Sujiarti, menjelaskan bahwa lomba yang digelar kali ini mencakup dua kategori besar, yaitu Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).
Pada kategori FTBI, peserta mengikuti lomba Pantun Berdendang (Tundang), Pidato, dan Melucu yang semuanya menggunakan bahasa Melayu Pontianak.
Sedangkan kategori Iptek mencakup lomba Fotografi dan Videografi Fenomena Sains dengan narasi dalam bahasa Melayu Pontianak.
Sri menuturkan, kegiatan ini bukan sekadar lomba, tapi juga wadah pembinaan bagi pelajar untuk menyalurkan kreativitas dan mengasah kemampuan berbahasa daerah di tengah derasnya pengaruh globalisasi.
“Pelestarian budaya itu dimulai dari sekolah dan dari anak-anak. Mereka adalah generasi penerus yang harus kita tanamkan kecintaan terhadap akar budayanya,” tutupnya.
Melalui ajang ini, Pemkot Pontianak berharap semangat melestarikan bahasa dan budaya daerah tak hanya berhenti di panggung lomba, tapi terus tumbuh di keseharian generasi muda Pontianak.