Banjir dan Longsor di Agam, Sumbar: 74 Orang Meninggal Dunia, 78 Orang Hilang
Spektroom - Jumlah korban jiwa akibat banjir longsor di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat yang ditemukan meninggal dunia hingga Jumat (28/11/2025) malam mencapai 74 orang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam merilis, masih terdapat 78 orang yang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan.
Rincian korban meninggal dunia akibat bencana di Kabupaten Agam yakni, di Kecamatan Palembayan 60 orang, Kecamatan Malalak 10 orang, Tanjung Raya 2 orang, Palupuh 1 orang, dan Matur 1 orang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Agam, Abdul Ghafur mengatakan, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD dan warga akan melanjutkan pencarian korban yang belum ditemukan.
Korban yang belum ditemukan terbanyak terdapat di Kecamatan Palembayan sebanyak 69 orang. Lalu korban di Kecamatan Malalak sebanyak 7 orang dan Tanjung Raya 2 orang.
"Data jumlah korban masih terus bergerak karena tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian dan proses identifikasi korban," ucapnya.
Abdul Ghafur menjelaskan, dalam melakukan pencarian, tim SAR gabungan menghadapi kondisi yang sulit dan cukup berat. Khususnya banjir bandang di wilayah Salareh Aia, Kecamatan Palembayan dengan kondisi tertutup material lumpur yang tebal. Lokasi bencana tersebar di empat jorong, yakni di Koto Alam, Kampung Tengah, Kampung Tengah Timur, Subarang Aia.
"Di Subarang Aia ada 50 orang hilang. Ini tantangan besar bagi tim SAR karena area tertimbun lumpur dan pepohonan,” ujarnya.
Diinformasikan sebelumnya, banjir dan longsor di Kabupaten Agam terjadi pada Kamis 27 November lalu. Bencana itu terjadi akibat hujan ekstrem yang melanda daerah itu.