Beras Pulu Mandoti Ciri Khas Kabupaten Enrekang Termahal di Indonesia
Spektroom — Di pelukan Pegunungan Latimojong, sekitar 235 kilometer di utara Kota Makassar, Kabupaten Enrekang tumbuh sebagai tanah subur penghasil sayur-sayuran dan aneka hasil bumi. Namun di antara semua limpahan alam itu, ada satu pusaka pangan yang menjadikan nama Massenrempulu bergaung hingga ke pelosok Nusantara: beras ketan Pulu Mandoti.
Berbeda dari beras pada umumnya, Pulu Mandoti hadir dengan warna merah alami, aroma harum menyerupai pandan, serta tekstur pulen yang khas. Keistimewaan itu membuatnya bukan sekadar bahan pangan, melainkan simbol kemewahan yang lahir dari kesetiaan alam pada tempat asalnya. Tak heran jika beras ini dinobatkan sebagai salah satu beras termahal di Indonesia, dengan harga mencapai Rp80.000 per liter.
Keistimewaan Pulu Mandoti tak hanya terletak pada rasa dan aromanya, tetapi juga pada keterbatasannya. Beras ketan ini hanya bisa tumbuh di dua wilayah, yakni Salukanan dan Kandanan. Di luar dua daerah tersebut, benih yang sama nyaris tak mampu beradaptasi.
“Pulu Mandoti bukan sekadar mahal karena rasanya, tapi karena ia sulit dikembangkan. Tidak semua lahan bisa menumbuhkannya,” ujar Saenab, warga Enrekang yang kini berdomisili di Makassar.
Menurut Saenab, tingginya permintaan tak sebanding dengan ketersediaan di pasar. Kelangkaan kerap terjadi, sebab produksi sangat bergantung pada kondisi alam dan wilayah yang sangat spesifik. Bahkan, upaya pengembangan secara ilmiah pun belum membuahkan hasil.
“Pemerintah Kabupaten Enrekang bersama Universitas Hasanuddin Makassar pernah melakukan penelitian untuk mengembangkan varietas ini di beberapa titik lain. Tapi selalu gagal,” ungkapnya.
Kegagalan itu justru menguatkan satu hal: Pulu Mandoti adalah anugerah yang hanya setia pada tanah kelahirannya. Ia tak bisa dipindahkan sesuka hati, tak bisa diproduksi massal, dan tak bisa ditundukkan oleh teknologi.
Di tengah arus modernisasi pertanian, Pulu Mandoti tetap berdiri sebagai warisan budaya sekaligus identitas Enrekang—harumnya abadi, merahnya menyimpan cerita, dan pulennya menyatukan alam dengan manusia.gagal.