BNPB: Dampak Bencana Pulau Sumatera, 1.053 Korban Jiwa dan 606. 040 Jiwa di Pengungsian

BNPB: Dampak Bencana Pulau Sumatera, 1.053 Korban Jiwa dan 606. 040 Jiwa di Pengungsian
Kapusdatin BNPB Abdul Muhari saat konferensi pers di pusat informasi dan media center, di kantor gubernur Aceh (Foto: Amiriyandi/InfoPublik)

Spektroom - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga kini total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di tiga provinsi di Pulau Sumatera bertambah menjadi 1.053 jiwa. Sementara jumlah pengungsi tercatat mencapai 606.040 jiwa.

“Jumlah korban meninggal dunia bertambah 23 jiwa dari hari sebelumnya, dengan rincian 17 korban ditemukan di Aceh Tamiang, satu korban di Aceh Utara, dan lima korban di Tapanuli Tengah,” jelas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat konferensi pers di pusat informasi dan media center, di kantor gubernur Aceh, Selasa (16/12/2025).

Secara akumulatif, korban meninggal dunia berasal dari Aceh sebanyak 449 jiwa, Sumatera Utara 360 jiwa, dan Sumatera Barat 244 jiwa. Sementara itu, sebanyak 200 orang masih dinyatakan hilang dan terus dalam proses pencarian, masing-masing 31 orang di Aceh, 79 orang di Sumatera Utara, dan 90 orang di Sumatera Barat.

Jumlah pengungsi hingga saat ini tercatat sebanyak 606.040 jiwa. Pemerintah memastikan kebutuhan dasar pengungsi, mulai dari pangan, air bersih, layanan kesehatan, hingga dukungan psikososial, terus dipenuhi melalui koordinasi lintas kementerian, pemerintah daerah, dan mitra kemanusiaan.

Abdul Muhari pun menegaskan, seluruh langkah pendataan, perencanaan hunian, dan penanganan korban merupakan bagian dari upaya negara hadir secara menyeluruh, tidak hanya dalam fase tanggap darurat, tetapi juga dalam proses pemulihan jangka menengah dan panjang.

“Pemerintah berkomitmen memastikan masyarakat terdampak dapat kembali menata kehidupan mereka di lingkungan yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana,” ujar Abdul Muhari.

Berita terkait

Puncak Musim Hujan Hambat Pemulihan, Operasi Modifikasi Cuaca Optimal di Wilayah Sumatera

Puncak Musim Hujan Hambat Pemulihan, Operasi Modifikasi Cuaca Optimal di Wilayah Sumatera

Spektroom - Pemerintah mengintensifkan langkah mitigasi bencana di tengah puncak musim hujan dengan mengoptimalkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Langkah itu dilakukan untuk menekan risiko hujan ekstrem yang berpotensi menghambat pemulihan infrastruktur dan mengganggu distribusi bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak bencana. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari

Diah Utami