BNPB: Sementara Sudah 1.016 Korban Nyawa Bencana di Pulau Sumatera

Dalam kurun waktu satu minggu terakhir, jumlah korban hilang berkurang 58 orang, seiring ditemukannya sejumlah korban yang sebelumnya dilaporkan hilang.

BNPB: Sementara Sudah 1.016 Korban Nyawa Bencana di Pulau Sumatera
Jenazah korban yang ditemukan akibat bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Foto: Kominfo)

Spektroom - Dalam perkembangan terbaru, tim gabungan SAR yang dipimpin Basarnas pada Minggu (14/12/2025) kembali menemukan 66 korban meninggal dunia, terdiri atas 33 korban di Aceh, 19 korban di Sumatera Utara, dan 14 korban di Sumatra Barat.

Kepala pusat data informasi dan komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari saat konferensi pers update data korban bencana di pusat informasi dan media center di Banda Aceh Minggu (14/12/2025) menyampaikan, belasungkawa mendalam Pemerintah untuk seluruh keluarga korban.

Dalam kurun waktu satu minggu terakhir, jumlah korban hilang berkurang 58 orang, seiring ditemukannya sejumlah korban yang sebelumnya dilaporkan hilang. Penurunan juga dipengaruhi oleh hasil verifikasi ulang berbasis kecamatan yang dilakukan pemerintah daerah.

“Proses identifikasi di lapangan sangat dinamis. Ada kasus khusus, misalnya jasad yang ditemukan di area pemakaman dan ternyata merupakan warga yang telah meninggal sebelum bencana. Setelah diverifikasi, data korban akan disesuaikan,” jelas Kapusdatin BNPB itu.

Pada hari yang sama, tim SAR juga kembali menemukan 10 jasad, masing-masing sembilan korban di Aceh dan satu korban di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Dengan penambahan tersebut, total korban meninggal dunia di tiga provinsi di Pulau Sumatera yang terdampak bencana tercatat mencapai 1.016 jiwa.

Sementara itu, jumlah korban hilang menurun dari 217 orang menjadi 212 orang, seiring proses identifikasi dan sinkronisasi data kependudukan lintas daerah.

Jumlah pengungsi juga menunjukkan tren penurunan. Per hari ini, jumlah pengungsi tercatat 624.670 orang, turun dari 654.642 orang pada hari sebelumnya.

Penurunan terutama terjadi karena sebagian warga mulai tinggal sementara bersama keluarga atau kerabat yang rumahnya tidak terdampak langsung.

Meski demikian, warga yang berpindah ke rumah keluarga tetap dikategorikan sebagai pengungsi mandiri, karena masih bergantung pada pasokan pangan dan logistik dari dapur umum. Pemerintah memastikan kebutuhan mereka tetap diperhitungkan dalam sistem distribusi bantuan.

“Verifikasi terus kami lakukan untuk memastikan apakah warga sudah benar-benar kembali ke rumah atau masih membutuhkan dukungan logistik. Prinsipnya, negara tidak boleh absen sampai seluruh warga benar-benar pulih,” pungkas Abdul.

Berita terkait

Bupati Kuantan Singingi Dr.H.Suhardiman Amby, MM, membuka MUBES IKKS Riau

Bupati Kuantan Singingi Dr.H.Suhardiman Amby, MM, membuka MUBES IKKS Riau

Spektroom – Ketua Tim Pembentukan Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Riau, Prof. Sahlan, SH., MH, mengapresiasi kepemimpinan Bupati Kuansing, Dr. H. Suhardiman Amby, MM, yang dinilai telah membawa perubahan signifikan bagi Daerah. Menurutnya, Kuansing mengalami kemajuan dari berbagai aspek, khususnya pendidikan, adat istiadat, serta penguatan norma-norma sosial sejak kepemimpinan Datuk Panglimo

Salman Nurmin