BPS Sumbar : Efisiensi APBN Berdampak pada Pertumbuhan Sektor Konstruksi, Akomodasi, Perhotelan dan Makan Minum di Daerah

BPS Sumbar : Efisiensi APBN Berdampak pada Pertumbuhan Sektor Konstruksi, Akomodasi, Perhotelan dan Makan Minum di Daerah
(Foto : Dok BPS Sumbar)

Spektroom - Badan Pusat Statisitik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat, kebijakan efisiensi anggaran APBN untuk pemerintah daerah pada triwulan kedua 2025, berdampak langsung terhadap pertumbuhan sektor kontruksi hingga akomodasi, perhotelan dan makan minum di daerah.

Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto mengatakan, kedua sektor itu mengalami perlambatan pertumbuhan pada triwulan kedua tahun 2025.

Tercatat, sektor kontruksi terkontraksi tipis sebesar 0,2 persen, sementara akomodasi, perhotelan dan makan minum juga turut tumbuh negatif sebesar 0,1 persen pada periode tersebut.

Sugeng menjelaskan, kebijakan pemerintah daerah yang secara umum menerapkan kebijakan efisiensi anggaran, terutama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berdampak langsung terhadap pertumbuhan negatif pada dua sektor dimaksud.

Namun, ia meyakini, dengan dimulainya proyek infrastruktur jalan layang Sitinjau Lauik hingga meningkatnya aktifititas kepariwisataan daerah di Sumbar, memberikan angin segar bagi pertumbuhan ekonomi pada triwulan ketiga 2025.

Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto menambahkan, sektor kontruksi atau infrastruktur diyakini mampu memberikan multiplier efek terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, disamping memberikan kemudahan akses distribusi industri pengolahan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sumbar. (RRE/Hans)

Berita terkait

Petani Sekadau Diduga Tenggelam, Ditemukan Meninggal di Sungai Sekadau

Petani Sekadau Diduga Tenggelam, Ditemukan Meninggal di Sungai Sekadau

Spektroom  – Suasana duka menyelimuti warga Dusun Kampung Padang, Desa Nanga Mentukak, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, pada Kamis (11/039/2025). Seorang warga bernama Sutiya Ningsih (45) ditemukan meninggal dunia di Sungai Sekadau setelah sebelumnya dilaporkan hilang. Sutiya, yang sehari-hari dikenal sebagai petani sekaligus penjual sayur keliling, awalnya tidak terlihat

Apolonius welly, Buang Supeno