Budidaya Ikan Lele Di Ember

SPEKTROOM.ID - Budidaya ikan lele dalam ember atau yang lebih dikenal dengan istilah budikdamber (budidaya ikan dalam ember) merupakan inovasi sederhana namun berdampak besar bagi masyarakat, terutama di wilayah perkotaan dan daerah dengan lahan sempit. Metode ini dinilai sangat efektif dalam mendukung ketahanan pangan rumah tangga, meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga, serta memperkenalkan pola hidup sehat melalui konsumsi ikan secara mandiri.
Diskominfo Jember dalam laman websitenya menjelaskan, edukasi dan pendampingan kepada masyarakat ini terus diupayakan Dinas Perikanan Kabupaten Jember agar bisa memanfaatkan metode budidaya lele di ember ini sebagai bagian dari gerakan masyarakat untuk hidup produktif dan mandiri.
Keunggulan Budikdamber:
- Tidak memerlukan lahan luas
- Biaya relatif murah
- Mudah dipelajari dan dipraktikkan oleh siapa saja
- Dapat digabungkan dengan tanaman sayur (sistem akuaponik sederhana)
- Cocok sebagai media edukasi anak-anak dan remaja
Langkah-langkah Budidaya Lele di Ember:
1. Menyiapkan Wadah. Gunakan ember plastik dengan kapasitas minimal 80 liter. Pastikan ember dalam kondisi bersih dan tidak bocor. Ember dapat dilubangi bagian atasnya untuk menempatkan gelas bekas atau pot kecil berisi media tanam seperti kangkung, bayam, atau selada—sehingga menciptakan sistem tanam terpadu.
2. Mengisi Air. Isi ember dengan air setinggi 60-70 cm. Gunakan air sumur atau air PDAM yang telah diendapkan minimal 24 jam agar kandungan klorinnya hilang. Tambahkan probiotik ikan atau EM4 perikanan untuk meningkatkan kualitas air dan mempercepat proses pembentukan mikroorganisme baik di dalam ember.
3. Menebar Benih. Benih lele ukuran 5 - 7 cm merupakan pilihan yang tepat untuk budidaya skala ember. Satu ember idealnya diisi dengan 30 - 50 ekor benih. Pastikan benih yang dipilih sehat, aktif, dan berasal dari pembenih terpercaya. Lakukan proses aklimatisasi dengan menyesuaikan suhu ember dan kantong plastik berisi benih sebelum ditebar ke dalam ember.
4. Memberi PakanPakan utama ikan lele adalah pelet yang bisa diberikan 23 kali sehari. Jumlahnya harus sesuai kebutuhan, jangan berlebihan agar tidak mencemari air. Jika memungkinkan, dapat ditambahkan pakan alami seperti maggot, cacing, atau bekicot rebus sebagai pakan tambahan bergizi tinggi.
5. Pemeliharaan dan Penggantian Air. Kondisi air dalam ember sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Gantilah air sebanyak 20-30 % setiap 5-7 hari untuk menjaga kadar amonia dan oksigen. Tambahkan aerasi sederhana (batu aerator) jika tersedia, agar ikan mendapatkan suplai oksigen yang cukup.
6. Panen. Dalam kurun waktu sekitar 2,5 hingga 3 bulan, lele sudah dapat dipanen dengan ukuran konsumsi, yaitu sekitar 79 ekor per kilogram. Setelah panen, ember dapat dibersihkan dan digunakan kembali untuk siklus budidaya berikutnya.
Budikdamber adalah contoh nyata bahwa keterbatasan lahan bukanlah hambatan untuk memulai budidaya ikan. Justru dengan kreativitas dan kemauan belajar, setiap keluarga bisa menghasilkan ikan konsumsi sendiri dengan cara mudah, murah, dan sehat.
Dinas Perikanan Kabupaten Jember mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan dan ember bekas yang ada di rumah sebagai media budidaya lele. Selain meningkatkan ketahanan pangan keluarga, budikdamber juga dapat menjadi peluang usaha kecil yang menguntungkan jika dikembangkan secara berkelanjutan.Mari mulai dari rumah, wujudkan keluarga mandiri pangan dengan budidaya ikan lele di ember!