Bulog Sumbar Tekan Harga Pakan Lewat Distribusi Jagung Murah
Spektroom - Perum Bulog Sumatera Barat (Sumbar) mulai menyalurkan jagung pakan ternak melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan jagung.
Langkah ini diambil untuk memastikan harga jagung pakan tetap terjangkau bagi para peternak di wilayah Sumbar yang saat ini tengah menghadapi tingginya biaya produksi.
Pimpinan Wilayah Bulog Sumbar, Darma Wijaya, menyampaikan bahwa Bulog mendapatkan mandat untuk menyalurkan total 4.300 ton jagung bagi peternak. Hingga hari ini, sekitar 200 ton jagung sudah berhasil didistribusikan kepada penerima manfaat yang telah diverifikasi datanya secara resmi.
"Jagung ini dipasok dari Lampung. Kemudian kami distribusikan ke wilayah peternak. Semua penerima telah terdata sesuai nama dan alamat. Sumber data peternak yakni dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Pertanian,” ucapnya, Selasa (14/10/2025).
Darma menjelaskan, pendistribusian difokuskan pada daerah yang menjadi pusat peternakan di Sumbar. Kota Payakumbuh menjadi wilayah prioritas penyaluran karena populasi peternaknya cukup besar. Selain itu, daerah lain seperti Solok dan Sijunjung juga mulai mendapatkan suplai.
Menurut Darma, program ini menjadi bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap ketahanan pangan daerah. Dengan adanya jagung pakan bersubsidi, diharapkan para peternak dapat berproduksi secara berkelanjutan tanpa terbebani oleh tingginya harga pakan di pasaran.
Ia menambahkan, harga tebus jagung yang dijual Bulog kepada peternak ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram. Nilai tersebut jauh lebih rendah dari harga pasar yang cenderung fluktuatif.
“Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga stabilitas harga pakan ternak,” katanya.
Melalui penyaluran jagung murah ini, Bulog berharap dapat menekan biaya produksi peternak. Dengan demikian, harga produk hasil ternak seperti telur dan daging bisa lebih terjangkau oleh masyarakat luas di Sumatera Barat.
“Kalau harga pakannya murah, peternak tidak terbeban biaya operasional. Muaranya harga telur, daging juga ikut murah,” tutur Darma Wijaya.
Ia optimistis program ini memberi dampak positif terhadap sektor peternakan dan kestabilan harga pangan di Sumbar.