Champion Jadi Strategi Pemerintah Stabilkan Harga Cabai dan Bawang Brebes

Champion Jadi Strategi Pemerintah Stabilkan Harga Cabai dan Bawang Brebes
Bukan hanya memasok cabai dan bawang merah, komoditas kentang dan wortel dari lereng gunung Slamet juga di kirim ke berbagai propinsi dan luar negeri (Foto : Biantoro).

Spektroom – Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan, Muhammad Agung Sunusi, menegaskan bahwa keberadaan Champion cabai merupakan strategi jangka panjang pemerintah sejak 2016. Saat ini sudah ada 22 Champion di seluruh Indonesia, dengan Jawa Tengah menjadi daerah terbanyak sekaligus basis percontohan.

“Champion adalah perpanjangan tangan Kementan untuk menjaga stabilitas harga pangan, khususnya cabai. Magelang berperan dalam manajemen lahan, pengaturan panen, hingga pemasaran agar harga tidak jatuh di bawah acuan pembelian,” jelas Agung di sela Gerakan Petani Peduli Inflasi di Magelang, Senin (22/9).

Menurutnya, Magelang telah mampu memenuhi kebutuhan cabai untuk daerah lain seperti Kalimantan dan Sumatera. Hal ini menjadi alasan Jawa Tengah ditempatkan sebagai tulang punggung pangan nasional.

Selain cabai, Kementan bersama Pemprov Jawa Tengah serta perbankkan, , juga mendorong pengembangan bawang merah Brebes. Komoditas ini bahkan sudah menembus pasar ekspor ke sejumlah negara Asia Tenggara seperti Thailand, Singapura, dan Vietnam.

Ekspor bawang merah dilakukan untuk menyerap hasil panen petani, menstabilkan harga saat produksi melimpah, sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global. Tahun 2025, ditargetkan ekspor mencapai 11.800 ton ke tiga negara tersebut.

Gerakan Petani Peduli Inflasi di Magelang sukses terlaksana berkat dukungan Pemprov Jateng, pemerintah kabupaten, serta Bank Indonesia.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan pentingnya membangun ekosistem pertanian yang terhubung dari hulu hingga hilir. “Penguatan jaringan pascapanen, pemasaran, serta dukungan OPD dan BUMD menjadi fondasi agar petani tidak lagi rentan dengan fluktuasi harga. Ke depan diharapkan tidak ada lagi inflasi yang bersumber dari sektor pertanian, khususnya cabai,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menambahkan dukungan BI diwujudkan melalui sistem lelang berbasis aplikasi digital. “Mekanisme ini memungkinkan pedagang besar membeli langsung dari petani, sehingga memutus rantai distribusi yang selama ini membuat harga tidak stabil,” ujarnya. (Biantoro)

Berita terkait